Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan sepanjang enam bulan pertama 2023.
Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai Rp 2,8 triliun pada semester pertama 2023. Realisasi ini menyusut 54,9% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 6,15 triliun.
Akibatnya, laba per saham dasar dan dilusian PTBA menurun menjadi Rp 242 dari sebelumnya Rp 536 per saham.
Di periode ini, pendapatan PTBA masih mampu tumbuh tipis 2%, di mana PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 18,9 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Menyusut 54% Jadi Rp 2,8 Triliun di Semester I 2023
Secara rinci, pendapatan PTBA didominasi oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga yakni sebesar Rp 9,74 triliun, disusul penjualan batubara kepada pihak berelasi senilai Rp 8,84 triliun.
Rincian pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10% total pendapatan yakni kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yakni senilai Rp 4,36 triliun, kemudian kepada MIND ID Trading Pte. Ltd sebesar Rp 2,23 triliun.
Emiten pelat merah ini mengalami kenaikan beban yang lebih tinggi dari pendapatan, salah satunya yang terjadi pada pos beban pokok pendapatan yang membengkak 46,5% menjadi Rp 14,76 triliun dari sebelumnya hanya Rp 10,07 triliun.
Baca Juga: Hemat Energi, Bukit Asam (PTBA) Gunakan Hybrid Dump Truck dan Bus Listrik
Salah satu pos yang naik cukup signifikan adalah Royalti ke Pemerintah yang naik 120,38% menjadi Rp 2,38 triliun dari sebelumnya hanya Rp 1,08 triliun di periode semester I-2022.
Namun, PTBA berhasil menekan pos beban lainnya, seperti beban umum dan administrasi yang menurun tipis 2,7% menjadi Rp 975,91 miliar dari sebelumnya Rp 1,00 triliun. Beban penjualan dan pemasaran juga turun 3,7% menjadi Rp 376 miliar dari sebelumnya Rp 390,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News