kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lahan gambut untuk sawit perlu dikelola dengan benar


Kamis, 01 Maret 2018 / 10:38 WIB
Lahan gambut untuk sawit perlu dikelola dengan benar
ILUSTRASI. Kebijakan moratorium sawit


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit tidak merusak lingkungan asalkan dikelola secara benar. Bahkan gambut yang dimanfaatkan untuk sawit akan semakin baik dan tidak mudah terdegradasi. Karena itu, Himpunan Gambut Indonesia (HGI) meminta pemerintah tidak buru-buru mencaplok kembali lahan gambut yang diperuntukkan untuk lahan kelapa sawit menjadi hutan alam,

Ketua HGI Supiandi Sabiham mengatakan, penanaman sawit di lahan gambut tidak hanya sekadar mengejar aspek ekonomi dan sosial saja, tapi juga mampu menjaga ekosistem lahan itu sendiri. Ia bilang, tanah gambut memiliki karakter cepat kering dan mudah terbakar pada saat musim kemarau. Tapi hal itu dapat diantisipasi dengan pembangunan sistem drainase yang baik.

"Membuat kanal beserta parit serta pintu-pintu air yang berfungsi membuang kelebihan air ketika musim hujan dan menahan air saat musim kemarau sangat penting. Dengan begitu, air tanah akan terjaga, sehingga tidak mudah terjadi kebakaran. Kuncinya adalah pengelolaan yang benar, disiplin, dan berkesinambungan,” ujarnya, Rabu (28/2).

Menurut Supiandi, tujuan pengelolaan yang baik adalah kelembaban muka air tanah. Namun kelembaban itu tidak ditentukan oleh tinggi muka air seperti yang ipersyaratkan 0,4 meter. “Dalam kawasan hutan primer saja, ketinggian 0,4 meter mustahil dilakukan,” imbuhnya.

Karena itu, batasan 0,4 meter per perlu dipertanyakan dan dikaji. Seharusnya, sepanjang manajemen tata kelolanya baik, kedalaman lebih dari 0,4 cm tetap aman ditanami.

Kosuke Mizuno, Peneliti Center for Southeast Asian Studies Kyoto University, menambahkan, kunci pengelolaan gambut ada pada pembasahan sehingga kelembabannya tetap tejaga. Ia bilang, tidak ada jaminan dan penelitian bahwa dengan ketinggian 0,4 meter gambut tetap baik. Hanya saja, Mizuno mengingatkan, hilirisasi industri minyak sawit nasional merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan jangka panjang di Indonesia.

“Hilirisasi akan mendorong Indonesia menjadi produsen sawit strategis. Melalui hilirisasi produk domestik bruto serta penyerapan tenga kerja akan lebih baik dibandingkan saat ini hanya mengandalkan ekspor CPO,” kata dia.

Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI bidang Penelitian Kiki Verico mengatakan,selama 15 tahun terakhir, sektor berbasis sumber daya alam (agrilculture), minyak dan gas bumi serta industri makanan dan minuman (mamin) memberikan dampak sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.
“Kenaikan ketiga sektor ini mempunyai dampak signifikan terhadap kenaikan produk domestik bruto,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×