kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Lahan tembakau terancam menyusut


Jumat, 22 Januari 2016 / 11:00 WIB
Lahan tembakau terancam menyusut


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Lahan petani tembakau terancam menyusut jika benar Philip Morris memanfaatkan komitmen investasi pemerintah untuk asing mengembangkan produksinya di dalam negeri.

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai, PT HM Sampoerna Tbk yang sudah dikuasai Philip Moris tak segan akan membeli lahan petani tembakau yang tinggal tersisa sedikit saja.

"Komitmen investasi itu akan mematikan petani lokal," ujar Ketua APTI, Soeseno, dalam diskusi 'Urgensi RUU Pertembakauan terhadap Industri Hasil Tembakau,' di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Ia mengusulkan agar pemerintah meningkatkan pengembangan roadmap klaster industri hasil tembakau, karena dapat mendorong produksi rokok petani dan menaikkan daya saing dari dalam negeri.

"Melalui roadmap itu justru akan meningkatkan permintaan tembakau terhadap petani lokal," papar Soeseno.

Industri tembakau juga semakin kuat dengan adanya Peraturan Menteri Perindustrian No.63/2015. Karena di dalam peraturan itu menetapkan peningkatan target produksi rokok menjadi 524 miliar batang.

"Adanya target produksi 524 miliar batang rokok, maka kebutuhan terhadap tembakau sebanyak 500 ribu ton," imbuh dia.

Philip Morris sudah berniat menginvestasikan uangnya sebanyak 1,9 miliar dolar Amerika Serikat untuk produksi tembakau di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×