Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menerapkan larangan ekspor terhadap Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Palm Olein di 3 kode Harmonized System (HS), yaitu 15.11.90.36, 15.11.90.37, dan 15.11.90.39. Menanggapi hal ini, PT Mahkota Group Tbk menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah.
“Pada dasarnya MGRO tetap mendukung setiap kebijakan pemerintah,” ujar Sekretaris Perusahaan MGRO, Elvi kepada Kontan.co.id (27/4).
Elvi mengatakan, kebijakan larangan ekspor RBD Palm Olein (HS) 15.11.90.36, 15.11.90.37, dan 15.11.90.39 tidak berdampak langsung pada bisnis MGRO. Sebab, HS Code dari produk-produk MGRO berbeda dengan ketiga HS Code yang dilarang untuk diekspor tersebut.
Baca Juga: Disokong Lonjakan Harga CPO, Mahkota Group (MGRO) Bidik Pendapatan Rp 12 Triliun
Mengintip laporan tahunan perusahaan tahun 2021, MGRO menjalankan kegiatan usaha di bidang industri kelapa sawit dan jasa penyewaan tangki timbun melalui entitas anak. Produk yang dihasilkan MGRO antara lain Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel Expeller (PKE) serta produk turunan lainnya.
Meski tidak terdampak langsung kebijakan larangan ekspor, Elvi menuturkan, kesimpangsiuran berita larangan ekspor yang sempat berembus sebelumnya sudah menyebabkan fluktuasi penurunan harga bahan baku Tandan Buah Segar (TBS). Hal ini turut memengaruhi harga jual CPO dan turunannya. Elvi tidak merinci berapa perubahan-perubahan harga yang dimaksud.
Baca Juga: Strategi Mahkota Group (MGRO) Kejar Pertumbuhan Pendapatan pada 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
