kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih hemat, Garuda ubah pesanan pesawat


Kamis, 21 April 2016 / 10:53 WIB
Lebih hemat, Garuda ubah pesanan pesawat


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai merealisasikan restrukturisasi sewa pesawat berbadan lebar. Demi menurunkan beban, perusahaan pelat merah ini memutuskan mengubah pesanan pesawat dari Airbus A300-300 klasik menjadi Airbus A330-900neo.

Semula, Garuda memesan 11 pesawat A330-300. Tapi maskapai ini mengubah pesanan tujuh pesawat A330-300 menjadi 14 pesawat A330-900neo. Sehingga, pesanan pesawat A330-300 yang tersisa tinggal empat unit.

"Harga A 330-900neo lebih baik dan pesawat ini bisa terbang lebih jauh, sekitar 400 mil laut," kata Arif Wibowo, Direktur Utama Garuda Indonesia, kepada KONTAN, Rabu (20/4).

Dengan daya jelajah yang lebih jauh dari seri klasik, seri 900neo ini membuat Garuda bisa terbang langsung untuk rute jauh. Misalnya, rute Jakarta - Istanbul yang sudah beroperasi secara langsung. Bila tidak ada halangan, Garuda akan mendatangkan pesawat itu di 2019.

Pesawat A 330-900neo merupakan pesawat badan lebar seri terbaru dari Airbus. Meski pesawat anyar, harga pesawat ini tergolong lebih baik atau murah daripada seri sebelumnya.

Konsumsi bahan bakar seri ini pun lebih irit daripada seri sebelumnya. Biaya perawatannya pun diklaim lebih murah. Alhasil, kata Arif, bisa menurunkan beban sewa pesawat perusahaan ini.

Kerjasama Rolls Royce

Tahun lalu, biaya sewa pesawat Garuda naik 3,2% dari  US$ 765,9 juta (2014) menjadi U$ 904,9 juta. Beban sewa pesawat Garuda menjadi nomor dua terbesar setelah bahan bakar. Biaya sewa pesawat tahun lalu berkontribusi 24,81% di pos beban usaha.

Namun, Arif masih merahasiakan besaran nilai penghematan Garuda dari rencana restrukturisasi sewa pesawat tersebut. Mantan Direktur Utama Cilitink Indonesia ini bilang ini merupakan rahasia perusahaan yang tidak bisa dibagi. Yang jelas, langkah ini tidak akan mengubah anggaran belanja perusahaan pada tahun ini.

Tak hanya mengganti pemesanan A330-300, Garuda juga berencana mengubah pesanan badan lebar lainnya, Airbus A350 dan pesawat berbadan sedang Airbus A320. Saat ini, GIAA tengah menegosiasikan dengan pihak leasing untuk menentukan pilihan antara  Airbus A 350 atau pesawat Boeing B787 dan antara pesawat Airbus A320 dengan pesawat Boeing B737 Max. "Ini kami lakukan supaya leasing cost lebih bagus,” tandasnya.

Selain memesan pesawat, Garuda juga menjalin kerjasama dengan pemasok mesin pesawat A330-900neo, yakni Rolls Royce. Maskapai domestik ini memesan 28 mesin jenis Trent 7000 dan dua mesin cadangan sejenis.

Selain itu, Garuda dan perusahaan asal Inggris ini berkolaborasi di bidang perbaikan pesawat. Nantinya, anak usaha Garuda Indonesia, yaitu Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, bisa merawat pesawat yang memakai mesin Rolls Royce.

Arif menargetkan, GMF Aero Asia sudah bisa memperbaiki pesawat A330-900neo mulai 2019 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×