Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Maraknya produk palsu yang beredar dengan merek Levi's membuat produsen jins internasional ini frustasi. Produsen jins asal Amerika ini pun berharap ada campur tangan pemerintah dalam memerangi beredarnya produk palsu Levi's di Indonesia.
Country Manager PT Levi Strauss Indonesia, Sumesh Wadhwa menuturkan, pihaknya telah sangat kesulitan dalam menghadapi produk Levi's palsu yang banyak beredar di Indonesia. Pihak Levi's sudah kehabisan akal dalam memerangi produk palsu tersebut. Satu-satunya langkah yang dilakukan adalah menempuh jalur hukum.
Namun langkah itu pun tidak efektif karena banyak sekali produk jins yang diproduksi dan dijual bebas. Caranya adalah dengan memproduksi celana jins yang kemudian diberi label Levi's palsu dan dijual kepada masyarakat. " Banyak pabrik yang memalsukan. Pemerintah harus melakukan sesuatu tentang hal ini," kata Sumesh.
Menurutnya, dengan banyaknya produk Levi's yang dipalsukan juga mempengaruhi penjualan dan bisnis Levi's. Selain itu, konsumen juga dirugikan karena mendapatkan produk yang palsu dengan kualitasnya tidak sebagus produk asli. "Untuk itu, konsumen diharapkan mendapatkan produk Levi's dari gerai resmi kami," himbaunya.
Selain pihak Levi's dan konsumen yang dirugikan. Sumesh bilang pemerintah juga sebenarnya sangat dirugikan oleh maraknya produk palsu tersebut karena para produsen palsu tersebut tidak membayar pajak.
"Bayangkan berapa banyak produk palsu tersebut. Berapa banyak pajak yang seharusnya bisa masuk ke kas negara, karena setiap produk Levi's yang kami jual selalu dikenai pajak. Untuk itu, pemerintah harus bisa mengatasinya agar konsumen juga terlindungi," katanya.
diksi harga minyak hari ini akan bergerak di support US$ 49,90 – US$ 48,40 per barel, resistance US$ 53,10 – US$ 54,90 per barel. Untuk sepekan harga ada kisaran US$ 48,00 – US$ 54,00 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News