Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan minyak Indonesia menjelang akhir Maret 2019 ternyata masih di bawah target APBN 2018. Pada tahun ini pemerintah menargetkan lifting minyak bisa mencapai 800.000 Barrels Of Oil Per Day (bopd).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, lifting minyak per 25 Maret 2018 hanya sebesar 699.000 bopd. Sementara itu, produksi minyak per 25 Maret 2018 sebesar 779.000 bopd.
Wisnu menyebut masih rendahnya lifitng minyak pada akhir Maret 2018 ini karena masalah cuaca. Sehingga banyak minyak tidak terjual dan akhirnya terpaksa masuk dalam penyimpanan.
"Stok kami masih cukup tinggi 14,38 juta barel, ready lifting,"ujar Wisnu Selasa (27/3).
Jika cuaca sudah cukup baik, Wisnu cukup yakin litfing minyak masih bisa naik pada akhir bulan ini. "Kami liat cuaca ini masih on going kalau akhir bulan ini bisa terangkut lebih besar lagi jadi lifting bisa lebih besar lagi," jelasnya.
SKK Migas juga mencatat lifting gas hingga 25 Maret 2018 sebesar 6.441 mmscfd. Lifting gas ini lebih kecil dibandingkan produksi gas per 25 Maret 2018 yang mencapai 7.779 mmscfd.
Pada tahun ini pemerintah menargetkan lifting minyak dan gas bumi bisa mencapai 2 juta barel setara minyak per hari (boped). Lifting migas ini terdiri dari lifting minyak sebesar 800.000 barel per hari (bopd) dan lifting gas bumi 1,2 juta barel setara minyak setara minyak per hari (boepd) atau sebesar 6.960 mmscfd..
Untuk mencapainya, SKK Migas masih mengandalkan 10 blok migas utama ditambah dengan lima proyek hulu migas yang akan onstream sepanjang tahun 2018.
Salah satu diantaranya adalah Blok A di Aceh yang akan on stream pada pertengahan tahun 2018. Produksinya bisa mencapai 50 mmscfd.
Ada juga penambahan produksi gas dari Lapangan SP di Blok Offshore North West Java (ONWJ) pada tahun ini. Penambahan produksi dari lapangan tersebut mencapai 30 mmscfd.
Selain itu akan ada tambahan produksi dari Blok Jabung yang dioperatori oleh Petrochina. Blok Jabung akan menambah produksi gas 50 mmscfd di triwulan IV-2018.
Blok Ario Damar juga akan berproduksi pada tahun ini sehingga bisa menyumbang produksi sebesar 20 mmscfd. Produksi gas Blok Damar akan dimulai pada triwulan IV-2018. Terakhir, ada penambahan produksi gas dari Blok Tomori sebesar 10 mmscfd di triwulan IV-2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News