Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Bisnis data dan media televisi yang terus tumbuh bikin PT Link Net Tbk (LINK) optimistis menggenjot kinerja. Penyedia jasa internet dan televisi (TV) berbayar ini mengincar 700.000 pelanggan sampai akhir tahun ini.
Anak usaha PT First Media Tbk (KBLV) ini pun langsung menyiapkan dua strategi bisnis. Pertama, memperbaharui teknologi. Mulai pekan depan, Link Net akan meluncurkan set top box (dekoder) android pertama yang sudah bersertifikasi Google. Dalam enam bulan pertama setelah peluncuran, LINK menargetkan 15% dari sebanyak 400.000 pelanggan saat ini sudah memakai dekoder anyar ini. "Kami berharap akhirnya semua pelanggan kami bisa migrasi ke set top box Smart Box HD ini," kata Richard Kartawijaya, Chief Executive Officer PT Link Net Tbk, Selasa (2/10).
Sayang, Richard enggan menjelaskan nilai investasi untuk mendatangkan dekoder berlabel Smart Box HD android ini.
Selain itu, Link Net juga bakal menambah saluran eksklusif berteknologi high definition (HD). Hingga kini saluran HD TV berbayar dengan merek jual First Media ini mencapai 62 saluran. Rencananya, akhir tahun akan ada tambahan lagi. Namun, Richard masih belum bisa membocorkannya.
Kedua, menjaring pelanggan tak hanya di Jakarta. Menurut Richard, pihaknya sedang mengembangkan tiga kota baru di luar Jakarta, yaitu Bandung, Surabaya dan Bali.
Tanpa merinci berapa banyak jumlah pelanggan dan panjang kabel fiber optik (fo) di kota tersebut, Link Net berharap bisa memasarkan dekoder android di kota tersebutawal tahun nanti. Namun, khusus untuk Bali, LINK hanya memiliki pelanggan korporat yakni perhotelan.
Pada semester I-2014, Link Net meraih pendapatan sebesar Rp 1,01 triliun tumbuh 29,06% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 787,2 miliar. Adapun laba sebesar Rp 277,73 miliar. Raihan tersebut tumbuh 32,26% dari Rp 209,98 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News