Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Hendra Gunawan
BANDUNG. Produsen aneka produk fesyen lokal, yakni Logo De Corps akan membuat 50 toko dalam 2,5 tahun ke depan. Namun, berbeda dengan gerai sebelumnya, produsen jeans merek Logo tersebut akan membuka toko baru berkonsep street store bernama Logo House.
Logo House akan menempati lokasi berupa rumah. Selain gerai pakaian, Logo De Corps juga akan melengkapi toko mereka dengan kafe sekaligus area untuk memangkas rambut.
Sasaran Logo House tak berbeda dengan sasaran mayoritas gerai Logo De Corps yang lain, yakni anak muda. Hanya saja, karena menawarkan kafe dan tempat pangkas rambut, perusahaan asli Bandung, Jawa Barat itu mengincar anak muda yang demen nongkrong.
Karena itulah, desain Logo House nanti akan mengedepankan suasana yang menciptakan rasa betah. "Saya melihat, yang dicari anak muda sekarang di kafe bukanlah makanan enak tapi suasana nyaman," beber Pemilik Logo De Corps Andrio Suhendro, di kantor Logo De Corps, Bandung, Rabu (9/9).
Direktur Kreatif Logo De Corps Yolanda Kandauw menjelaskan, konsep yang ingin mereka tawarkan adalah memenuhi beberapa kebutuhan sekaligus. Taruh kata, pasangan atau sekelompok anak muda bertandang ke Logo House. Bagi mereka yang tak ingin berbelanja, bisa menunggu di kafe atau memangkas rambut.
Logo De Corps akan mengawali debut perdana Logo House di Kota Baru, Yogyakarta. Perusahaan tersebut akan menyulap sebuah rumah tua menjadi bangunan komersial tanpa mengubah facade alias penampilan eksterior bangunan tersebut.
Logo De Corps menargetkan proses menyulap bangunan rumah menjadi Logo House dilakukan tahun ini juga. "Kami harapkan tokonya sudah bisa beroperasi pada awal tahun depan," harap Andrio Suhendro atau yang akrab disapa Abeng.
Setelah Yogyakarta, Logo De Corps akan beralih ke kota-kota di luar Jawa. Alasan mereka, potensi pasar di luar Jawa justru lebih bagus karena kompetitor belum sesak.
Beberapa lokasi bidikan seperti Renon di Bali, Makassar di Sulawesi Selatan dan Palembang di Sumatera Selatan.
Investasi lebih murah
Untuk menghadirkan satu Logo House, Presiden Direktur Logo De Corps Rene Martine mengatakan, perusahaannya harus merogoh kocek sekitar Rp 1 miliar. Itu berarti total biaya investasi untuk menghadirkan 50 Logo House adalah Rp 50 miliar.
Meski mengusung konsep yang lebih lengkap ketimbang gerai sebelumnya, rupanya biaya investasi Logo House masih lebih murah ketimbang biaya investasi membuka satu gerai Logo di mal.
Untuk rumah sewa tempat Logo House, Logo De Corps mencari rumah dengan harga sewa sekitar Rp 200 juta per tahun. "Saya kontrak bangunan itu selama lima tahun dulu kemudian kami perpanjang lagi lima tahun," terang Abeng, yang tahun ini genap berusia 59 tahun.
Asal tahu saja, saat ini Logo De Corps memiliki 700 gerai. Sebanyak 30 gerai berupa toko yang berdiri di dalam pusat perbelanjaan. Lantas, 670 gerai adalah gerai konsinyasi dengan department store.
Hingga saat ini, Logo De Corps mengklaim mencetak penurunan penjualan 10% ketimbang tahun lalu. Namun, mereka optimistis bisa memperbaiki penjualan hingga akhir tahun 2015 nanti.
Sayangnya manajemen Logo De Corps enggan berbagi informasi tentang target nilai penjualan tahun ini. Mereka hanya bilang, target pertumbuhan tahun ini adalah dobel digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News