kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Lonjakan Harga Dorong Pertumbuhan Kinerja Ekspor Kopi Indonesia


Minggu, 20 Oktober 2024 / 23:27 WIB
Lonjakan Harga Dorong Pertumbuhan Kinerja Ekspor Kopi Indonesia
ILUSTRASI. Buah tanaman kopi di Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat (28/1/2023). BPS catat ekspor kopi Indonesia mencapai 342.330 ton dengan nilai US$ 1,49 miliar, meningkat 29,56% secara tahunan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas kopi buatan Indonesia menunjukkan perkembangan positif di pasar internasional.

Sepanjang Januari-September 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor kopi Indonesia mencapai 342.330 ton dengan nilai US$ 1,49 miliar, meningkat 29,56% year on year dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama periode yang sama di 2024, Indonesia mengimpor kopi sebanyak 67.650 ton senilai US$ 319,84 juta, sehingga neraca perdagangan kopi masih surplus sebesar US$ 1,17 miliar.

Baca Juga: Dorong Kopi Spesiality, Begini Upaya yang Dilakukan Kemenperin

Ekspor kopi robusta tidak digongseng mendominasi dengan volume 148.380 ton, diikuti oleh olahan kopi berbasis ekstrak dan kopi instan.

Filipina menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan volume 85.000 ton, diikuti oleh Amerika Serikat, Malaysia, dan negara lainnya.

Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo menyatakan bahwa lonjakan nilai ekspor kopi terkait dengan kenaikan harga kopi robusta di pasar internasional, yang mencapai puncaknya di US$ 5.300 per ton pada September 2024. 

"Tren harga kopi robusta kemungkinan akan cenderung stabil di kisaran level US$ 4.000 per ton untuk beberapa waktu mendatang," ujarnya, Minggu (20/10).

Baca Juga: Menjaga Momentum Ekspor: Kopi Indonesia Tetap Menjadi Primadona Pasar Dunia

Namun, AEKI mencatat bahwa volume ekspor kopi nasional tidak mengalami peningkatan signifikan dan sempat turun selama Januari-Juli 2024.

Ekspor ke Eropa juga melemah akibat penundaan kebijakan UU Antideforestasi Uni Eropa, yang mungkin mengakibatkan lonjakan stok kopi di Eropa pada November mendatang.

Para eksportir kopi tetap memprioritaskan pasar tradisional seperti Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Jepang, dengan permintaan yang stabil meskipun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. 

Moelyono menekankan bahwa eksportir juga harus bersaing dengan kopi robusta dari negara lain dan lebih memprioritaskan penjualan di pasar domestik sebelum memenuhi permintaan ekspor.

Selanjutnya: Inilah 4 Game Plants vs Zombies (Android/iOS) lengkap Cara Download & Link Resmi

Menarik Dibaca: Alasan Olahraga Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Anda, Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×