kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

L'Oreal hadapi persaingan ketat industri kecantikan Indonesia


Selasa, 23 Juli 2019 / 21:04 WIB
L'Oreal hadapi persaingan ketat industri kecantikan Indonesia


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kecantikan di Indonesia bertumbuh pesat. Menurut data Nielsen di tahun 2018, pasar produk kecantikan tumbuh sebesar 7% dengan nilai pasar sekitar Rp 40 triliun.

L'Oreal sebagai salah satu pemain dalam industri kecantikan turut meramaikan  pasar ini meski diakui persaingannya tidak mudah.

Sebagai gambaran, dari tahun ke tahun industri kecantikan di Indonesia mengalami trend pertumbuhan. Sejak tahun 2016, Industri kecantikan di Indonesia mengalami pertumbuhan pangsa pasar sebesar 7% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan pasar Indonesia terus berlanjut hingga semester satu 2019,  yang diprediksi sebesar 6%.

Melihat potensi ini, L'Oreal Indonesia berusaha menggaet pasar di Indonesia dengan menciptakan konsep produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Caranya, dengan menampung aspirasi dari konsumen.

Baca Juga: Strategi L'oreal Indonesia merebut hati konsumen di tanah air

"Untuk dapat bersaing di era sekarang, sebuah brand tidak lagi dapat memaksakan konsep produknya untuk sera merta di terima konsumen," kata Presiden Direktur PT L'Oreal Indonesia Umesh Phadke dalam acara media roundtable di kantor pusat L'Oreal Jakarta, Selasa (23/7).

Beberapa produk L'Oreal yang disesuaikan dengan aspirasi dan kebutuhan kostumer Indonesia seperti L'Oreal Paris UV Perfect Matte & Fresh SPF 50/PA, Mybelline FOTME 36 shades, Garnier men, Kiehl's Ultra Light Daily UV Defense, Garnier Light Complete, dan Matrix Biolage Cool Therapy. 

Langkah-langkah ini diterapkan L'Oreal agar bisa memenangkan persaingan dari ketatnya industri kecantikan tanah air. Dalam pemaparan L'Oreal dijelaskan bahwa sepanjang 2018 terdapat lebih dari 760 perusahaan lokal yang bermain di bisnis ini.

Di sisi lain, jumlah kosmetik yang teracat di BPOM bisa mencapai 150,376 produk. Sementara itu, produk perawatan kulit dan make-up masih menjadi produk yang mengalami pertumbuhan paling ketat sebesar 30%.

Baca Juga: Nestle masuki pembicaraan penjualan unit kesehatan kulit ke EQT, ADIA

"Kami tiga teratas di pasar ini," kata Communications, Sustainability, dan Public Affairs Director L'Oreal Indonesia Melanie Masriel ketika ditemui Kontan.co.id dalam kesempatan yang sama.

Sekadar informasi, L'Oreal mengamati faktor pendorong pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia yakni segmen pasar wanita muslim yang terus berkembang, konsumen muda yang dinamis dan lekat dengan teknologi digital, serta modernisasi ritel dan e-commerce yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan inovasi terbaru dari produk-produk kecantikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×