kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lotte Chemical Mendongkrak Angka Produksi


Rabu, 02 Oktober 2013 / 07:15 WIB
Lotte Chemical Mendongkrak Angka Produksi
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan produk investasi emas di konter Galeri 24 Pegadaian, Jakarta.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk terus menggenjot produksi bijih plastik. Hingga kuartal III-2013, perusahaan itu sudah meningkatkan produksi bijih plastik sekitar 75% dari target peningkatan produksi tahun ini.

Direktur Tidak Terafiliasi PT Lotte Chemical Titan Tbk, Johanes Bambang Budihardja menyatakan, tahun ini perusahaan ini akan menaikkan produksi bijih plastik sebanyak 24% dari tahun lalu. Sebagai gambaran, tahun lalu, perusahaan memproduksi 352 metrik ton bijih plastik.

Artinya, tahun ini setidaknya produksi bijih plastik perusahaan itu menjadi 437 metrik ton. "Saat ini peningkatan produksinya sudah sekitar tiga perempat (75%) dari target," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/10).

Artinya, saat ini produksi bijih plastik perusahaan yang dulu bernama PT Titan Kimia Nusantara Tbk ini ada di kisaran 415,75 metrik ton. Sekedar informasi, kapasitas terpasang dari pabrik bijih plastik milik perusahaan mencapai 560 metrik ton.

Selain meningkatkan produksi bijih plastik, perusahaan berkode saham FPNI ini juga meningkatkan utilisasi produksinya. Tahun ini, perusahaan itu berencana mendongkrak utilisasi produksi dari 87% menjadi 96%. "Saat ini, utilisasi sudah meningkat. Walaupun belum sepenuhnya tercapai, tapi sudah mendekati 96%," kata Johanes.

Dengan kenaikan produksi bijih plastik, perusahaan itu berharap tahun ini bisa meraup pendapatan sebesar US$ 600 juta atau naik 5,2% ketimbang tahun 2012 yang sebesar US$ 570,08 juta.

Johanes bilang, sampai kuartal III-2013, pendapatan perusahaan masih sesuai dengan target. Menurutnya, saat ini, perusahaan sudah berhasil meraup 75% dari target pendapatan tersebut. Dengan asumsi ini, artinya, sampai kuartal III-2013, FPNI sudah meraup sekitar US$ 450 juta.

Perusahaan itu juga melanjutkan rencana pembangunan pabrik etilena yang sempat tertunda akibat permasalahan lahan. Menurut Johanes, saat ini permasalahan terkait lahan sudah hampir tuntas. "Sekarang kami sedang membicarakan harga jual dan teknik pembangunannya," jelasnya.

Sayang, Johanes masih enggan membeberkan kebutuhan dana investasi untuk membangun pabrik baru ini. Yang jelas, kata dia, perusahaan ini sudah menyediakan dana investasi sekitar US$ 3 miliar-US$ 5 miliar.

Jika tak ada aral melintang, FPNI akan membangun pabrik baru yang berlokasi di Merak, Banten, ini pada akhir tahun ini atau awal tahun 2014. Targetnya, proyek ini tuntas tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×