kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Luar Biasa, Omzet Tempe per Tahun Capai Rp 15 Triliun


Rabu, 29 Juli 2009 / 11:30 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jangan pernah memandang tempe dengan sebelah mata. Pasalnya, makanan yang kebanyakan dibuat oleh industri rumahan ini ternyata memiliki omzet tahunan yang mencengangkan. Sebagai bukti, saban tahun, nilai omzet tempe nasional mencapai Rp 15 triliun.

Omzet sebesar itu sesungguhnya hanya mengandalkan pasar lokal dengan penyebaran di pasar tradisional dan pasar swalayan. Pemasaran tempe dan tahu masih mendominasi pasar tradisional karena tidak tahan lama. Sehingga, dalam pemasarannya, perajin memilih untuk menjualnya secara langsung ke konsumen. Sedangkan di pasar swalayan, agar produk tersebut tahan lama dimasukkan ke lemari pendingin.

"Kami akan terus mencari terobosan agar produk tempe bisa masuk pasar internasional," ujar Ketua Umum Induk Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Inkopti) Sutaryo, di sela-sela simposium jagung kedelai di Gedung Kadin, Rabu (29/7).

Untuk memperbesar pasar, Inkopti akan membidik beberapa pasar potensial yang memiliki karakter masyarakat sama seperti Indonesia, seperti Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina dan lain-lain. Inkopti akan terus mendorong perajinnya untuk memberikan dorongan kepada pelaku perajin tempe dan tahu dalam memproduksi dengan cara yang lebih inovatif dan berkualitas agar bisa bertahan lama. "Kami juga butuh bantuan dari perbankan untuk permodalan bagi perajin," ujarnya.

Dari catatan Inkopti, saat ini setidaknya ada 115.000 perajin tahu dan tempe di Indonesia. Sekitar 40.000 di antaranya merupakan anggota Inkopti yang terdiri dari berbagai wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Lampung, Palembang, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×