Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) masih akan menyelesaikan beberapa proyek pada 2020 mendatang.
Direktur MPRO, Suwandy menjelaskan, salah satu proyek andalan perseroan yang masih terus dikembangkan adalah The Kahyangan yang berlokasi di Solo Baru, Sukoharjo. Kawasan superblok mixed use seluas 7 hektar ini, telah melalui proses serah terima (hand over) sejak Februari 2019 lalu.
Baca Juga: Tahun 2019 tinggal sebulan, IHSG termasuk indeks berkinerja terburuk
"Untuk The Kahyangan di Solo, kami sudah mulai pembangunan sejak 2 tahun lalu dan sudah selesai membangun apartemen Tower Apsara setinggi 32 lantai. Totalnya akan ada 444 unit," ujarnya kepada Kontan.co.id, usai paparan publik di Mayapada Tower II, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Selain Apartemen Tower Apsara, MPRO juga telah selesai membangun Office Tower di lahan yang sama, setinggi 20 lantai. Saat ini, lanjut Suwandy, pembangunan masih memasuki lantai ke-7 dan ditargetkan rampung pada akhir 2020.
Saat ini, dari total 7 hektar lahan yang terbentang di The Kahyangan, emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2018 tersebut, sudah mengembangkan 1,1 hektar lahan. Proyek jangka panjang ini, nantinya akan menghadirkan kawasan komersial dan residensial.
Baca Juga: IHSG turun 0,68% sejak awal tahun, namun sejumlah saham ini justru melaju
"Besaran nilai investasi, di luar harga tanah masih di bawah kisaran Rp10 triliun. Karena kawasannya terus berkembang, jadi belum ada nilai fix," lanjut Suwandy.
Selain The Kahyangan, MPRO juga tengah merampungkan pembangunan Simprug Signature di daerah Ciledug Raya, Jakarta Selatan. Proyek residensial bertema "living greneeries" ini berdiri di atas area seluas 5,17 hektar.
Suwandy berkata, kawasan tersebut akan dibangun 6 tower apartemen dan diestimasikan selesai pada awal 2020. Selesai membangun 6 tower, pihaknya akan bergerak mendirikan Apartemen Thames setinggi 42 lantai dengan total 561 unit.
Baca Juga: OSO Sekuritas: Potensi kenaikan harga saham leader hingga 10%
"Saat ini, pengembangan yang berjalan untuk proyek Simprug Signature adalah pembangunan jembatan dengan lebar sekitar 20 meter. Ini nanti yang memudahkan akses lokasi kemana mana," terang Suwandy.
Selain dua proyek yang sudah disebutkan, MPRO juga menyimpan proyek jangka tengah dan panjang, berupa kawasan superblok di Makassar, Sulawesi Selatan dan perumahan tapak di Maja, Banten.
Untuk proyek Tanjung Layar Beachfront City di Makassar, pihaknya sudah menempati lahan seluas 9,39 hektar. Pembangunan yang rencananya baru akan dimulai tiga tahun mendatang tersebut, akan dibangun sebagai kawasan superblok, dengan apartemen, townhouses dan shophouses.
Baca Juga: Begini prospek 10 saham pemimpin bursa menurut sejumlah analis
Selanjutnya, rencana pengembangan jangka panjang dari MPRO, adalah proyek The Grand Maja di daerah Maja, Lebak, Banten. Proyek perumahan ini, berdiri di atas lahan seluas 318 hektar. Adapun properti yang akan dibangun meliputi perumahan (landed house), ryko, kawasan perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
"The Grand Maja masih akan dibangun sekitar 5 tahun lagi, ini proyek jangka panjang kami. Kami pilih Maja karena merupakan salah satu daerah penyanggah Jakarta Barat," katanya.
Pada 2020 mendatang, MPRO akan menggelontorkan dana sekitar Rp300 miliar untuk melanjutkan pembangunan Simprug Signature, Jakarta Selatan. Dana modal kerja diperoleh dari kas internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News