Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menargetkan pendapatan atau revenue di tahun ini bisa tumbuh sekitar 10% sampai 15%. Untuk itu, tahun ini perseroan berfokus untuk melebarkan sayap bisnisnya.
Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi menjelaskan, pihaknya telah merancang dan tengah menghadirkan sejumlah inovasi untuk masuk model bisnis langsung ke pelanggan atau bussiness to consumer (B2C).
“Tentunya fokus kami tidak akan lepas dari audio content, namun di luar itu kami akan kembangkan line bisnis yang masih berhubungan dengan audio content yakni salah satunya melalui aplikasi Noice dan MARI institute,” ujar dia dalam paparan Public Expose yang diselenggarakan secara virtual, Senin (13/9).
Dia menjelaskan, melalui MARI Institute emiten ini memberikan dan menyediakan kelas pelatihan minimal dua kali dalam sebulan. Dimana MARI bisa memperoleh pendapatan langsung dari user yang mengikuti kelas-kelas pelatihan ini.
Baca Juga: Pendapatan susut 47%, rugi bersih MARI membengkak jadi Rp 4,02 miliar
Selanjutnya, MARI juga tengah mengembangkan platform podcast, radio, dan musik bernama Noice. Di mana platform tersebut telah diluncurkan pada tahun 2018 lalu dan akan diluncurkan ulang alias relaunching.
Untuk itu, perseroan pun melihat perkembangan dan potensi yang lebih besar dari Noice tahun ini. Tercatat sampai dengan saat ini sudah ada sekitar 830.000 pengguna yang sudah teregistrasi. “Untuk itu kami menargetkan pengguna Noice ini bisa mencapai 1,2 juta register user,” tambahnya.
Adapun, k edepan, MARI tengah dalam pembahasan untuk membuat joint venture antara Mahaka Integra dengan salah satu perusahaan lainnya. Di mana skema bisnisnya akan menghadirkan virtual concert untuk pertama kalinya.
Dengan adanya rencana-rencana dan efisiensi yang sudah dilakukan, maka perseroan pun membidik pertumbuhan revenue bisa lebih baik dibandingkan tahun 2020. “Namun objektif utama kami adalah bukan hanya mengejar revenue tapi bagaimana mengembalikan profit dan loss nya bisa balik lagi ke profit di 2021,” katanya.
Adapun, untuk belanja modal atau capex di tahun ini telah mengalokasikan sebesar US$ 1 juta yang difokuskan untuk aplikasi Noice. “Untuk radio kami tidak lakukan action agressive apapun karena kita lebih alokasikan untuk Noice, sebab perkembangannya juga cukup signifikan,” tutupnya.
Selanjutnya: Rugi Bersih Membengkak, Kinerja MARI Milik Erick Thohir Tak Seindah Laju Sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News