Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Di paling ujung Kabupaten Temanggung ada Desa Muncar yang menjadi salah satu dari 14 Desa Sejahtera Astra (DSA). Desa yang tumbuh untuk merawat kopi dan pariwisatanya. Bahkan, biji kopi robustanya telah terkenal sampai ke Negeri Kincir Angin.
Kopi di sana memiliki kualitas yang baik. Harganya bisa mencapai lebih dari Rp40.000 per kilogram. Harga ini lebih tinggi dari harga di level petani yang biasanya didapat, yakni Rp26.000 per kilogram. Keuntungan besar ini tentu membuat petani lebih sejahtera, penghasilannya mencapai hingga Rp30.000 per tahun.
Peran pemuda menjadi bagian penting dalam memajukan kopi muncar dan pariwisata sebagai penopang ekonomi mereka. “Biarkan alam yang menggaji kita. Selain kopi kami juga mengembangkan agrowisata,” tutur Ahmad Sofiyudin Sofiyudin Achmad penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2017 tingkat provinsi bidang lingkungan kepada peserta Workshop Lingkungan 2021.
“Para penduduk dan fasilitator juga mulai mengelola berbagai sumber daya alam seperti Curug Lawe yang terkenal dengan hutan tropisnya, begitu pula Lembah Blawong, tempat yang tepat untuk menikmati matahari pagi sembari memandang gunung-gunung yang berjajar dengan rapi,” tambahnya.
Guna mempromosikan produk kopi, sebuah festival digelar bersama kelompok petani pada 2019 dan 2021. Pada 2021 mereka mengadakan acara bertajuk Muncar Tarung Seduh, pertarungan antara barista untuk memproses biji kopi muncar.
Sejak 2018 bekerjasama dengan Astra, Sofiyudin berkata bahwa masyarakat lebih mandiri secara ekonomi karena adanya pelatihan, kelembagaan, penyediaan alat produksi kopi, bahkan sampai ke pasar ekspor.
“Astra dan fasilitator Temanggung telah mengembangkan ekosistem hulu-hilir, wirausaha adaptif yang tidak eksploitatif. Astra memunculkan mata pencahariaan baru di Desa Muncar. Sentuhannya membuat geliat masyarakat menjadi semangat,” katanya.
Di sisi lain, saat ini di Desa Muncar juga memproduksi minuman gula semut jahe, berbagai keripik, vanili, cengkih, kemukus, aren, dan pisang tanduk.
Pendapatan masyarakat sebelumnya hanya bersumber dari pengumpulan kayu. Sejak dibina oleh Astra pada 2018 jumlah masyarakat terpapar program DSA hingga 2021 mencapai 5.500 dari sebelumnya 200 orang pada 2018. Penyerapan tenaga kerja pada 2021 pun meningkat menjadi 80 orang dari 20 orang pada 2018.
Astra telah memberikan berbagai program melalui 930 SDA (sekitar 104.311 orang) di seluruh Indonesia dan telah menciptakan tenaga kerja baru sebesar 16.345 orang. Hal ini dirasa telah meningkatkan pendapatan rata-rata sebesar 70% di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
