Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Laba keseluruhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini mengalami kenaikan sebesar 10,69%. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Menteri BUMN, Wahyu Hidayat di Jakarta, Jumat (28/12).
Wahyu bilang, laba bersih seluruh BUMN tahun 2012 tercatat sebesar Rp 128 triliun, naik dari tahun lalu sebesar Rp 115,6 triliun. "Kontribusi laba terbesar berasal dari BUMN jasa keuangan lalu disusul BUMN jasa pertambangan," ujar Wahyu saat paparan kinerja BUMN 2012, Jumat (28/12).
Wahyu menjabarkan, ada lima kluster BUMN, yakni; Pertamina, PLN, perusahaan terbuka, perbankan dan lainnya. Untuk BUMN perbankan, menyumbang kontribusi laba Rp 43,83 triliun, naik 27,89% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 34,27 triliun.
Setelah sektor perbankan, BUMN penyumbang laba terbesar adalah BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mendapat laba Rp 33,03 triliun. Tahun lalu, emiten BUMN menyumbang kontribusi laba sebesar Rp 30,88 triliun.
Sementara itu, PT Pertamina menyumbang kontribusi laba Rp 23,94 triliun. Jumlah laba Pertamina ini naik 13% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 21,19 triliun. Berbeda dengan Pertamina, BUMN energi yakni PT PLN mengalami penurunan laba.
Tahun lalu, laba PLN mencapai Rp 7,19 triliun, namun tahun inihanya meraup laba sebesar Rp 2,9 triliun. Padahal, dalam rencana kerja, laba PLN pada 2012 seharusnya mencapai Rp 12,49 triliun. Kinerja laba PLN melambat karena rugi hitungan kurs adanya penundaan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
"Data di dalam paparan ini masih dapat berubah karena belum semua BUMN menyampaikan kinerja 2012 yaitu sebanyak 8 BUMN non-listed," papar Wahyu.
Selain membukukan kenaikan laba, BUMN juga mampu membukukan kenaikan penjualan dan aset. Tahun ini, penjualan BUMN mencapai Rp 1.555,29 triliun atau naik 12,84% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 1.378,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News