Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) menargetkan penjualan bisa tumbuh double digit pada tahun ini.
Pada sisi penjualan alias top line, MARK menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan 15%-20% dibanding tahun lalu. Sementara itu, laba bersih tahun ini targetnya naik di atas 20% dibanding tahun lalu.
Optimisme MARK didasari oleh kondisi pasar cetakan sarung tangan global yang diyakini positif pada tahun ini.
“Pasar cetakan sarung tangan secara global diperkirakan akan bertumbuh sekitar 10%-12%, ini sejalan dengan perkembangan pasar sarung tangan kesehatan yang juga kebutuhannya masih tinggi,” kata Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1).
Baca Juga: Jajal bisnis sanitasi, Mark Dynamics (MARK) mulai produksi kloset semester II 2020
Ridwan mengatakan, permintaan sarung tangan kesehatan secara global diperkirakan mencapai 300 miliar pcs di sepanjang tahun 2020. Seiring dengan hal ini, produksi sarung tangan kesehatan di negera produsen sarung tangan kesehatan seperti Malaysia diproyeksikan akan tumbuh.
Mengutip data asosiasi produsen sarung tangan kesehatan Malaysia, Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA), produksi nasional sarung tangan kesehatan diperkirakan naik sekitar 12% dibanding tahun sebelumnya menjadi 200 miliar pcs.
Kondisi ini akan menguntungkan MARK. Pasalnya, Ridwan mengklaim, MARK sudah menjadi market leader di pasar cetakan sarung tangan Malaysia dengan penguasaan pasar hingga 65%.
Sebagai informasi, saat ini Malaysia memang masih menjadi pangsa ekspor utama dari produsen cetakan satung tangan yang berorientasi ekspor ini.
Hingga kuartal III tahun 2019, sebanyak tiga dari empat pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% total penjualan terdiri dari perusahaan Negeri Jiran Malaysia, yakni Hartalega NGC Sdn Bhd, Hartalega Sdn Bhd, dan Ideal Quality Sdn Bhd.
Penjualan kepada tiga pelanggan besar tersebut tercatat sebesar Rp 146,36 miliar rupiah atau setara dengan 54,77% dari total penjualan MARK sepanjang Januari - September 2019 yang sebesar Rp 267,21 miliar.
Di sisi lain, MARK juga mengharapkan adanya kontribusi tambahan dari lini usaha baru berupa produk-produk sanitasi yang rencananya akan mulai diproduksi dan dipasarkan pada semester II tahun ini.
Saat ini, MARK tengah mengawal proses masuknya mesin-mesin produksi yang mulai akan masuk pada bulan ini. Adapun proses masuknya mesin dan instalasinya diperkirakan akan memakan waktu 1 bulan - 2 bulan.
Baca Juga: Mark Dynamics Indonesia (MARK) tingkatkan kapasitas produksi 18% tahun depan
Adapun prasana-prasarana produksi seperti misalnya lahan dan gedung pabrik sudah siap untuk digunakan. Sayangnya, Ridwan masih enggan membeberkan informasi perihal kapasitas produksi maupun target produksi awal dari lini usaha baru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News