kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mega Eltra targetkan laba tumbuh 200%


Senin, 21 Mei 2012 / 11:39 WIB
ILUSTRASI. Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 diklaim siap mengaspal tahun depan


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mega Eltra menargetkan laba bersih bisa berlipat tiga dari tahun lalu. Untuk itu, perusahaan ini akan menggenjot sektor perdagangan dan jasa konstruksi. "Kami targetkan laba bersih tumbuh menjadi Rp 33 miliar," kata Sudar Wiraatmadja, Direktur Keuangan PT Mega Eltra pekan lalu.

Pada 2011 laba bersih perseroan yang bergerak di sektor perdagangan, jasa konstruksi, dan industri cat ini hanya Rp 11 miliar. Sementara pendapatan tahun ini diperkirakan tumbuh 30% - 40%, menjadi Rp 1,2 triliun.

Mega Eltra tentu akan memanfaatkan posisinya sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Misalnya di bisnis distribusi pupuk, anggota Pusri Holding ini mendapat dukungan suplai dari PT Pupuk Sriwijaya, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, dan Pupuk Iskandar Muda.

Terbukti, Mega Eltra baru mendapat kontrak pengadaan pupuk untuk PT PG Rajawali II, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). "Kerja sama seperti ini akan kami kembangkan sehingga penjualan semakin banyak," tambah Fauzi Yusuf, Direktur Utama PT Mega Eltra.

Pola serupa juga berlaku di bisnis semen. Selain mendistribusikan pupuk, perseroan juga menjadi distributor Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Bosowa, dan Semen Baturaja. Namun untuk tahun ini, Mega Eltra hanya akan memperluas distribusi Semen Padang. "Semula hanya Medan, kami kembangkan ke seluruh Sumatera Utara," tuturnya. Bisnis jasa konstruksi tetap digarap. "Kini kami mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Kalimantan Timur," ungkap Sudar.

Di proyek ini perusahaan bergabung dalam konsorsium bersama PT Wijaya Karya dan PT Navigat. Dari nilai kontrak Rp 940 miliar, Mega Eltra peroleh porsi 39%. PLTG itu dibangun sejak Maret 2012 dan selesai 18 bulan kemudian.

Fauzi menambahkan, kontribusi ketiga lini bisnis perusahaan hingga saat ini masih seimbang. Tapi, beberapa tahun ke depan perusahaan akan fokus di bisnis perdagangan. Karenanya, perusahaan akan menambah komoditas dagangnya. "Kami akan menjual gula, bekerja sama dengan RNI," ujar Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×