kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mega proyek properti mulai bergulir


Jumat, 13 Februari 2015 / 09:30 WIB
Mega proyek properti mulai bergulir
ILUSTRASI. Manfaat daun sirsak untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Adisti Dini Indreswari, Dityasa H Forddanta | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Para pengembang besar ramai-ramai mulai mengerjakan proyek properti tahun ini. Setelah hampir setahun berpuasa ekspansi akibat adanya hajatan pemilihan umum tahun lalu.

Pebisnis ini menilai, tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menggulirkan kembali sejumlah proyek yang sempat tertunda. Atau sebagai saat tepat melansir proyek properti tergres. 

Untuk lebih detilnya, berikut beberapa ekspansi bisnis dai beberapa pengembang..

Lippo Karawaci

Yang tergres adalah PT Lippo Karawaci Tbk. Salah satu lini bisnis Grup Lippo ini, meluncurkan secara resmi mega proyek Orange Country pada Kamis (12/2) kemarin. Proyek seluas 323 hektare (Ha) berada di areal antara Lippo Cikarang. Delta Mas dan kawasan industri Jababeka.

Lewat anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk, pengembang ini akan membangun 12 gedung jangkung dan kawasan bisnis terpadu di atas lahan seluas 82,3 hektare. 

Untuk tahap pertama, Lippo Cikarang akan mulai membangun dua menara apartemen berlabel Irvine Suites dan Westwood Suites. Maret nanti, giliran menara ketiga, Paraside Suites bakal dipasarkan pengembang ini.

Pihak Lippo Karawaci menghitung, untuk membangun seluruh kawasan terpadu ini hingga tuntas, butuh dana investasi hingga Rp 250 triliun.

Sebelumnya, Lippo Karawaci juga tengah mengembangkan proyek Millenium Village di Karawaci Tangerang. Sama dengan Orange Country, ini juga bakal menjadi pusat bisnis di Karawaci. Untuk mengembangkan kawasan ini hingga tuntas, butuh anggaran hingga Rp 200 triliun.

Tahap pertama dari proyek ini adalah pembangunan dua menara apartemen Hillcrest House dan Fairview House. Hillcrest House sudah tandas terjual dan Fariview House siap dipasarkan Maret nanti.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya berharap, adanya proyek-proyek tergres dari Lippo Karawaci ini bisa mendongkrak pendapatan penjualan atau marketing sales dari pengembang ini. "Target marketing sales kami tahun ini kurang lebih Rp 6 triliun, meningkat 15% dari tahun lalu Rp 5,2 triliun," ujar Ketut Budi Wijaya, Kamis (12/2). 

Dengan adanya dua proyek besar ini, pendapatan konsolidasi Lippo Karawaci tahun ini ditargetkan Rp 11,5 triliun atau tumbuh sekitar 15% sampai 20% dari tahun lalu.
 

Summarecon Agung

Setelah sempat tertunda, tidak lama lagi PT Summarecon Agung Tbk akan meluncurkan kota mandiri  (township) teranyar di Bandung. Perusahaan ini memastikan akan memulai penjualan proyek berlabel Summarecon Bandung pada bulan depan.

Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Michael Young mengakui, peluncuran Summarecon Bandung memang molor dari rencana semula tahun 2014. "Kami terpaksa mengundur peluncuran karena pembangunan interchange yang menghubungkan jalan tol Cipularang dengan lokasi proyek belum selesai," jelasnya kepada KONTAN, belum lama ini.

Summarecon sudah mengantongi izin pengembangan Summarecon Bandung dengan luas mencapai 300 hektare (ha) di Gedebage, Bandung Timur. Michael mengklaim pembebasan lahan sudah hampir rampung.

Tahap pertama, Summarecon akan melansir rumah tapak. "Estimasi harganya berkisar antara Rp 1 miliar-Rp 2 miliar per unit. Targetnya kelas menengah dan menengah atas," ujar Michael.

Pengembang ini juga tengah menyiapkan kota mandiri lain di Bogor. Namun proyek seluas 300 ha ini peluncurannya paling cepat tahun depan.

Cowell Development

Mulai tahun ini, PT Cowell Development Tbk membangun tiga menara apartemen tersisa dari proyek The Oasis yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Untuk menara pertama sudah habis terjual. 

Nah, bila ketiga proyek apartemen terjual semua, Darwin Fernandes Manurung, Sekretaris Perusahaan Cowell Development berharap pihaknya bisa meraup pendapatan penjualan Rp 800 miliar dari proyek ini.  "Sekitar 18 bulan lagi pembangunannya selesai," imbuh Darwin.

Selain itu, pengembang ini juga masih punya ruang menambah pundi-pundi dari  proyek Borneo Paradiso di Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek seluas 120 hektare ini bisa membangun 3.000 unit rumah. Dan saat ini sudah terjual 900 unit rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×