Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Bisnis bakso memang tidak ada matinya. Saban hari, serasa ada sebuah warung bakso buka. Bahkan, waralaba dan kemitraan usaha warung bakso silih berganti muncul. Kenyataannya itu berhasil dibidik dengan cerdik oleh Bakso Super Resto.
Rumah makan bakso ini tak cuma membikin bakso untuk memasok gerai sendiri, tapi juga ke warung bakso lain. Yesaya Surya Wijaya, pemilik Bakso Super Resto, tergerak menjajakan butiran bakso pada 2006 lalu. "Waktu itu banyak orang berbondong-bondong membeli waralaba makanan, termasuk waralaba bakso," tuturnya.
Berdiri pada 1982, Bakso Super pertama kali buka di Pasar Baru Timur, Jakarta Pusat. "Waktu itu orangtua saya yang memulai," ujar Yesaya Surya Widjaja. Bakso Super Resto berkembang pesat. Tahun 1983, usahanya masuk ke Gajah Mada Plaza dan berikutnya ke Ancol dan beberapa mal di Jakarta.
Lantaran ingin menggarap usaha lain, Juli 1998, ayahnya mempercayakan pengelolaan Bakso Super pada Surya. "Sejak itu, saya pegang kendali," sebutnya. Setelah berjalan empat tahun, dia memperbanyak koleksi menu. "Selain bakso, kami buat juga ayam goreng (fried chicken), bento, makanan Indonesia, dan oriental," kata suami dari Juliana ini. Surya memilih nama Bakso Super karena ukuran bakso yang dia jual besar.
Harga jual bakso per porsi Rp 15.000 isi tiga butir bakso. "Ini untuk jenis bakso apapun," sebutnya. Ada beragam bakso yang dia bikin, seperti bakso daging dan kepiting. Sehari, satu outlet Bakso Super Resto bisa menjual 100 porsi bakso.
Konsep restoran yang dirancang Surya adalah restoran keluarga, orang kantoran, dan pasangan. "Kami membikin resto dengan suasana santai," katanya. Saat ini, Bakso Super Resto memiliki cabang di Bandara Soekarno Hatta, Ancol, Sunter, Kemayoran, dan Puncak.
Belanja jutaan rupiah
Alasan lain Surya menjual bakso ke pengusaha lain karena ingin mengembangkan usaha, tanpa mendirikan cabang baru. "Membuka restoran baru butuh modal dan tanggungjawab lebih besar," katanya. Maka, target pasar bakso Surya adalah restoran, kantin, dan usaha katering yang sudah berjalan.
Jenis bakso produksi Surya ada delapan, meliputi bakso super, bakso daging, bakso rajungan, bakso kepiting, bakso udang, bakso tengiri, bakso pangsit, bakso cumi, bakso udang ayam, dan bakso sosis. "Masing-masing, dijual per bungkus isi 50 butir," ungkapnya.
Harga jual bakso itu Rp 120.000 sebungkus. "Kaldu bakso, saya jual Rp 10.000 sebungkus," kata bapak tiga anak ini. Surya bukan cuma membikin bakso, tapi juga menjual 17 jenis Bento, lima jenis masakan Indonesia, empat jenis masakan oriental serta fried chicken.
Surya mengaku mendapat bahan baku dari pemasok lokal Jakarta. "Bahan itu kami olah dan produksi sendiri," ungkapnya. Guna menjaga mutu, Surya mengerahkan dapur pusat.
Di pabriknya, Surya bisa menghabiskan ikan tengiri sebanyak 100 kilogram dan udang 50 kilogram dalam dua minggu. Dalam seminggu, pabrik bisa produksi dua kali. "Tergantung banyaknya pesanan," katanya.Walaupun tidak menggunakan pengawet, bakso Surya awet selama tiga bulan di freezer.
Sekarang, Surya sudah menjual dagangannya ke seluruh Indonesia, sebutlah Jabodetabek, Semarang, Kudus, Blitar, Medan, Palembang, hingga Gorontalo di Sulawesi.
Bakso produksi Surya biasa dipesan restoran, pemula usaha bakso, katering, dan kantin. "Ada beberapa usaha waralaba yang mengambil dari kami," sebutnya. Rata-rata satu pembeli bisa belanja bakso senilai Rp 7 juta - Rp 20 juta dalam sebulan. Tiap hari, Surya melayani sekitar sepuluh pembeli.
Surya membebankan biaya pengiriman dan handling barang, seperti pengemasan pada pembeli. "Maklum, paling tidak biaya pengiriman mencapai 10% dari total nilai pembelian dari kami," ucap Surya. Handling dengan dry ice maksimal lima kilogram di satu styrofoam. Satu kilogram dry ice dikenai Rp 10.000. Satu styrofoam berbobot 50 kilogram.
Sementara, pengiriman ke wilayah Jabodetabek tidak ada biaya pengiriman. "Cuma dikenai minimum order," kata Surya. Semisal ke wilayah Jakarta Barat, dia kutip Rp 750.000 - Rp 1 juta pemesanan, sedang ke Jakarta Selatan minimal pesan Rp 599.000 - Rp 1 juta.
Surya menganjurkan setiap pemesan mengikuti prosedur pengolahan bakso miliknya. "Kalau cara masak tidak mengikuti standar, saya tidak menjamin kualitas masakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News