Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat berharap agar PT Petrokimia Gresik (Petrogres), anak usaha PT Pupuk Indonesia, segera melakukan tender untuk memperluas parbrik usahanya. Pasalnya, tadi pagi, Rabu (18/9), Petrogres telah menandatangi nota kesepahaman (MoU) untuk penyaluran gas dari Husky-CNOOC Madura Limited ke Petrogres.
Menurut Hidayat, dalam MoU tersebut, Direktur Utama Petrogres telah membuat kesepakatan suplai dari Petrogres kembali seperti semula, yakni dari Husky. "Nah dengan begitu, prinsipnya skenario semula bisa berjalan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Petrogres bisa melakukan tender pada rencana perluasan mereka," tutur Memperin.
Hidayat menjelaskan nilai investasi Petrogres mencapai US$ 600 juta. Karena nilai yang besar itu, maka Petrogres diperjuangkan Memperin dan masuk dalam Key Performance Indicator (KPI) Kementerian Perindustrian. Dari lima pabrik pupuk yang direvitalisasi Hidayat, Petrogres merupakan yang ketiga.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas memutuskan Petrokimia Gresik mendapat gas dari proyek unitisasi Lapangan Tiung Biru dan lapangan Jambaran, Blok Cepu, Jawa Timur.
Sementara gas dari Lapangan MDA-MBH, Blok Offshore Madura Strait, Jawa Timur akan memasok mini LNG untuk kebutuhan pembangkit listrik di Bali. Namun, pihak Petrokimia Gresik menolak alokasi ini dan meminta pasokan gas dari Lapangan MDA-MBH yang dioperasikan Husky-CNOOC Madura Limited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News