Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mulai optimalisasi bahan baku fesyen berkelanjutan, yakni viscose rayon. Optimalisasi ini diperlukan di tengah tingginya kesadaran akan kebutuhan produk yang berkelanjutan.
Kini, penerapan fesyen berkelanjutan semakin berkembang seiring dengan gerakan dunia yang menuntut pelaku industri termasuk tekstil untuk lebih ramah lingkungan. Selain itu, bahan baku fesyen berkelanjutan dapat membangkitkan optimisme pasar terhadap industri TPT Indonesia.
"Kami optimistis Indonesia dapat menjadi pemain besar di segmen pasar sustainable fashion dengan memanfaatkan sumber bahan baku tekstil yang bisa kita produksi sendiri dalam negeri," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani dalam acara Kadin Breakfast Talk, di Menara Kadin, Senin (2/9).
Baca Juga: Pembenahan Kualitas Produk Tekstil Lokal
Asal tahu saja, viscose rayon adalah bahan baku baku tekstil berkelanjutan yang sudah diproduksi di Indonesia. Viscose rayon adalah serat benang yang berasal dari pohon dan dapat terurai secara alami.
Selain itu, viscose rayon bersifat sejuk, nyaman, warna yang lebih cemerlang serta dapat digabung dengan bahan mentah tekstil lainnya seperti katun dan poliester. Bahan baku berkelanjutan itu dapat diterapkan ke berbagai produk seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga hingga alat kesehatan dan kecantikan.
Ke depannya, diproyeksikan permintaan viscose rayon terus bertumbuh seiring dengan fesyen berkelanjutan yang terus digalakkan. Fibre2fashion memprediksi, konsumsi viscose rayon di 2023 akan meningkat secara signifikan di wilayah Asia Pasifik dengan potensi pertumbuhan tertinggi di China sebesar 6,1%, diikuti oleh India sebesar 7,2% dan Indonesia sebesar 5,7% dibandingkan tahun ini.
Melihat potensi ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berupaya terus mengkaji tantangan dalam industri TPT sembari terus memperbaiki kinerjanya. Sekjen Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono bilang akan mengkaji aturan yang memberatkan industri serta membuka keran investasi tekstil sebagai substitusi impor.
Baca Juga: Pameran terlengkap industri dan produk tekstil akan digelar di Jakarta
“Kami pun mendorong penggunaan bahan baku tekstil yang bisa diproduksi dari dalam negeri seperti viscose rayon ini," kata Sigit dalam kesempatan yang sama, Senin (2/9). Ia berharap, industri TPT nasional dapat menjadi yang terdepan pada 2030 dan menempatkan Indonesia berada dalam 10 besar negara dengan perekonomian terbesar.
Asal tahu saja, viscose rayon sudah diproduksi secara terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia oleh Asia Pacific Rayon (APR). Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi internasional dan nasional yang dimiliki pemasok utamanya, APRIL Group.
"Produk serat rayon kami bisa terlacak (traceable) serta sustainable," kata Direktur APR Basrie Kamba dalam kesempatan yang sama, Senin (2/9). Penggunaan bahan baku lokal yang sustainable diharapkan bisa menstimulus pengembangan industri TPT sebagai industri tumpuan di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News