kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Mengintip sejarah telekomunikasi di Indonesia


Sabtu, 09 Juni 2012 / 19:28 WIB
Mengintip sejarah telekomunikasi di Indonesia
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menikmati turunnya salju di lokasi pengujian penyakit Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, 12 Januari 2021.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Datang ke Indonesia Cellular Show (ICS) 2012 bukan selalu berburu diskon produk murah. Tetapi, pengunjung bisa belajar mengetahui sejarah telekomunikasi Indonesia.

Berada di bagian Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), pengunjung ICS 2012 bisa mendatangi bagian Museum Telco yang khusus dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Harapannya, masyarakat bisa mengetahui sejarah pertelekomunikasian di Indonesia.

Di bagian depan, pengunjung akan disuguhkan oleh panel berupa sejarah singkat telekomunikasi Indonesia. Ternyata, sejarahnya sudah dimulai sejak 1984 dengan hadirnya Nordic Mobile Phone atau sistem analog secara global, termasuk di Indonesia.

Pada tahun 1993, PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM) di Pulau Batam dan Pulau Bintan.

Kemudian pada tahun 1994, sudah mulai muncul operator di Tanah Air seperti Satelindo (Satelit Palapa Indonesia), beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan kartu SIM.

Selanjutnya muncul Telkomsel (1995) yang menjadi operator GSM nasional pertama, Excelcomindo Pratama (XL) pada 1996, dan Flexi pada 2003 sebagai operator CDMA pertama di Indonesia yang disusul dengan Esia dari Bakrie Telecom.

Tidak hanya bercerita tentang sejarah telekomunikasi Indonesia, tetapi Museum Telco ini juga menceritakan tentang produk-produk yang berjaya pada masa awal-awal berdirinya pertelekomunikasian Indonesia.

Salah satunya adalah ponsel sejuta umat, Nokia 3350, atau ponsel-ponsel merek Siemens yang dikenal sebagai ponsel tahan banting ataupun ponsel Ericsson yang terkenal paling kuat. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×