kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin resmikan pabrik kabel serat optik ZTT di Karawang


Selasa, 25 September 2018 / 13:48 WIB
Menperin resmikan pabrik kabel serat optik ZTT di Karawang
Menperin meninjau pabrik PT ZTT Cable Indonesia


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan industri kabel serat optik sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan digital di dalam negeri. Langkah ini menjadi program prioritas untuk kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Pada acara Peresmian Pabrik Kabel Serat Optik PT ZTT Cable Indonesia di Karawang, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan di era digital saat ini, sistem komunikasi menuntut adanya efisiensi dalam pengiriman informasi dari narasumber ke penerima.

"Hal ini mendorong pengembangan teknologi kabel baru untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem komunikasi tersebut,” kata Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers, Selasa (25/9).

Oleh karena itu, kabel serat optik berperan penting dan menjadi kabel yang paling banyak digunakan di dalam teknologi komunikasi modern karena mampu mentransmisikan cahaya dengan frekuensi tinggi. Apalagi, adanya internet of things (IoT), kebutuhan kabel serat optik akan semakin pesat.

Pasalnya, sejumlah industri tengah bertransformasi memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam menopang proses produksinya agar lebih terintegrasi, efisien, dan produktif.

“Jadi, tentunya apabila infrastruktur digital ini sudah terbangun, kami meyakini industri manufaktur kita bisa berdaya saing tinggi guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tutur Menperin.

Dengan demikian, menjadi peluang besar bagi pelaku usaha yang berminat mengembangkan industri kabel serat optik di dalam negeri untuk memenuhi permintaan domestik, di mana pasokan lokal saat ini baru mencapai 60%.

“Maka itu, kami memberikan apresiasi kepada PT ZTT Cable Indonesia yang telah berinvestasi. Upaya ini juga sangat relevan untuk mendukung perekonomian nasional saat ini, dengan menambah kemampuan industri dalam negeri dan mampu mensubstitusi impor,” paparnya. Rencananya, pabrik ini melakukan kegiatan produksi pada Oktober 2018.

PT ZTT Indonesia merupakan bagian unit usaha dari Jiangsu Zhongtian Technology yang didirikan di Jiangsu, China pada tahun 1978. Selain berekspansi di Indonesia, Jiangsu Zhongtian Technology telah mendirikan pula pabrik di India, Brasil, Uzbekistan, dan Maroko.

PT ZTT Cable Indonesia mulai dibangun pada Februari 2017 di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat, dengan lahan seluas 36.300 m² dan total nilai investasi mencapai US$ 44,5 juta. Perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 500 orang.

Selanjutnya, pabrik ini memiliki kapasitas produksi untuk kabel serat optik sebanyak 1 juta km per tahun, serat optik sebanyak 3 juta meter per tahun dan ground wire sebanyak 2 juta meter per tahun. “Efek positif berantai dari pembangunan pabrik PT ZTT Cable Indonesia ini diharapkan adanya transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja, dan kegiatan ekonomi lainnya,” lanjut Airlangga.

Bahkan, dengan dibangunnya pabrik baru ini diperkirakan dapat mengurangi impor kabel serat optik sebesar 8% sampai 10% dari kebutuhan per tahun sehingga bisa menghemat devisa hingga US$ 500 juta.

Saat ini, kebutuhan kabel serat optik di Indonesia mencapai 9 juta km per tahun. Perusahaan ini juga memproduksi perlengkapan dan aksesoris jaringan listrik. Misalnya, konduktor listrik sebanyak 20 ribu ton per tahun dan kabel fitting sebanyak 150 ribu set per tahun. Basis pelanggan perusahaan terutama ditujukan untuk pasar nasional dan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×