Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menggelegar rapat koordinasi bersama Menteri Perdagangan, Enggarsito Lukita dan Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti. Tujuan rapat ini adalah membahas soal pasokan dan stabilisasi harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran.
"Rapat ini persiapan kami, manakala harga bergerak naik, kita bergerak lebih awal," ujar Amran, di Kementerian Pertanian (Kemtan), Senin (27/3). Dalam konfeti pers, sekali lagi Ia menegaskan jika stok beras yang mencapai 1,9 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan delapan bulan ke depan.
Untuk memenuhi stok selama Ramadan dan Lebaran, Amran bilang akan menyediakan stok bawang merah sebanyak 2.000 ton dan bawang putih sejumlah 1.000 ton. Pasokan bawang merah akan disiapkan oleh produksi dalam negeri.
"Jumlah tersebut yang kita sepakati. Kementerian Pertanian menyiapkan bawangnya, gudangnya beli Bulog, kemudian gudang tersebut dipersiapkan oleh Kementerian Perdagangan. Ini sinergi yang kita buat tim bersama untuk menghadapi persiapan sebelum dan setelah Ramadan," jelasnya.
Selain itu, saat ini, stok daging sapi mencapai 40.000 ton, hingga lebaran nanti pemerintah akan mengimpor 50.000 ton daging sapi lagi untuk mencukupi kebutuhan. Nantinya, daging sapi tersebut akan dijual seharga Rp 80.000/kg.
"Daging ada stok 40.000 ton saat ini. Kita harap ke depan kita tambah lagi kurang lebih 50 ribu ton ditambah. Jumlah ini lebih dari cukup untuk menghadapi bulan Ramadan. Daging beku harganya maksimal Rp 80.000/kg," kata Amran.
Menteri Perdagangan pun mengatakan, kerja sama antara Kemtan dan Kemdag sudah seharusnya dilakukan, karena kedua lembaga pemerintah inilah yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga pangan di lapangan. Rencananya, kedua Kementerian ini akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek harga di pasaran.
"Melanjutkan apa yang tadi telah disampaikan, tadi rapat koordinasi diikuti dengan turun ke lapangan. Tim Kemdag dan Kemtan akan turun ke lapangan dan akan mengundang Disperindag dan dinas pertanian di provinsi untuk membahas bahan pokok sekaligus perkembangan harga," ujar Enggar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News