Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku lebih memilih harga elpiji 12 kilogram naik per kilogram. Menurut Dahlan hal itu sudah menjadi jalan tengah untuk membantu PT Pertamina (persero) mengurangi kerugian, dan tidak terlalu memberatkan masyarakat.
"Mending harga elpiji 12 kilogram naik Rp 1.000 per kg," ujar Dahlan Iskan, Selasa (7/1).
Dahlan menjelaskan jika harga elpiji 12 kilogram dinaikan secara bertahap seperti sistem TDL, otomatis masyarakat akan merasakan tekanan psikologis. Selain itu juga berpotensi menimbulkan penimbunan tabung elpiji.
Seperti diketahui bahwa dalam meningkatkan tarif dasar listrik (TDL) pemerintah menaikan dengan mekanisme secara bertahap, yakni setiap tiga bulan sekali naik 4% dan diakhir tahun naik 3%.
Mantan Direktur Utama PT PLN itu juga menilai susah mengendalikan harga elpiji 12 kilogram jika naik secara bertahap. Dengan keputusan naik Rp 1.000 per kilogram, masyarakat sudah bisa mempersiapkan anggaran rumah tangganya.
"Per tiga bulan kan enggak selamanya naik," ungkap Dahlan.
Sebelumnya diberitakan sebelumnya, PT Pertamina telah merevisi kenaikan harga elpiji 12 Kg menjadi Rp 1.000 per Kg yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 3.959 per Kg. Harga per tabung epiji 12 Kg di tingkat agen menjadi berkisar antara Rp 89.000 hingga Rp 120.100 terhitung sejak 7 Januari 2014 pukul 00.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News