kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Merger dan akuisisi melonjak di H1


Kamis, 20 Juli 2017 / 23:31 WIB
Merger dan akuisisi melonjak di H1


Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Nilai kesepakatan merger dan akuisisi (M & A) oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia pada semester I tahun ini melonjak drastis. Laporan Duff & Phelps mengatakan, sepanjang paruh pertama tahun ini jumlah kesepakatan merger dan akuisisi tercatat mencapai US$ 4 miliar, atau meningkat 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Transaksi terbesar terjadi pada Tencent Holdings senilai US$ 1,2 miliar di unicorn Go-Jek. Investasi ini sedikit lebih besar daripada investasi investasi Lazada di Alibaba senilai US$ 1 miliar. Disusul urutan kedua, akuisisi saham perusahaan Malaysia Felda Investment Corporation di Eagle High Plantations senilai US$ 500 juta.

Selanjutnya, inveatasi BP ke Proyek Tanggung LNG sebesar US$ 313 juta, investasi Waskita oleh Taspen dan Sarana Multi Infrastruktur US$ 262 juta dan akuisisi Baskhara Utama Sedaya oleh Astra International US$ 260 juta.

Proses merger dan akuisisi yang tidak kalah penting adalah kesepakatan Dairi Prima Mineral senilai US$ 199 juta, investasi Medco Energi ke Inpex Natuna US$ 167 juta dan investasi Grab di Kudo US$ 100 juta. Dari total 81 transaksi M & A di semester I tahun ini yang deal, teknologi merupakan sektor terbesar yakni sebesar 32%, diikuti oleh pertanian 17%, industri 16%, dan energi 6%.

Bila dilihat secara total, terdapat 118 transaksi di M & A yang melibatkan ekuitas swasta, modal ventura, dan IPO senilai $ 4,7 miliar selama paruh pertama tahun ini. Sementara itu, negara tetangga Malaysia dan Singapura masing-masing melaporkan 256 dan 485 proses M & A dengan nilai kesepakatan masing-masing sebesar $ 9,4 miliar dan $ 42,6 miliar.

Srividya Gopalakrishnan, managing director Duff & Phelps, mengatakan dengan banyaknya proses M & A di wilayah ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang kuat. "(Wilayah tersebut telah menunjukkan) pertumbuhan yang kuat," kata Srividya dalam laporannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×