kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Merpati latih 150 pilot di Singapura dan Australia


Senin, 28 Januari 2013 / 10:30 WIB
Merpati latih 150 pilot di Singapura dan Australia
ILUSTRASI. Hasil Ligue 1 PSG vs Montpellier: Les Parisiens bungkam La Paillade 2-0


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines menggandeng Singapore Technology Aero Academy (STAA) untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi para calon pilot maskapai nasional tersebut. Calon pilot yang terpilih akan dilatih di pusat pendidikan STAA yang ada di Singapura maupun di Australia.

Menurut Herry Saptanto, Senior Vice Presiden Corporate Secretary Merpati, rencananya STAA akan melatih 150 calon pilot Airbus Merpati setiap tahunnya. “Meskipun pendidikannya diadakan di STAA di Singapura maupun Australia, izin terbang para pilot tetap akan dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atau Directorat General Civil Aviation (DGCA),” kata Herry dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Senin (28/1).

Herry menjelaskan Merpati akan membutuhkan banyak pilot ahli dan terampil untuk mengoperasikan pesawat Airbus A320. Dia bilang kerjasama ini akan meningkatkan image Merpati sebagai perusahaan penerbangan nasional terkemuka.

Multi Crews Pilot License Program yang akan diselenggarakan bersama  antara Merpati dan STAA ini memiliki 312 jam pelajaran. Semua sarana pendidikan termasuk simulator dan pesawat latih jenis Airbus akan disediakan STAA.

Kerjasama antara Merpati dengan STAA tidak hanya sebatas pada perekrutan dan peningkatan kemampuan pilot Airbus A320 melainkan juga pada peningkatan kemampuan Merpati Maintenance Facility (MMF). Herry berharap MMF menjadi basis perawatan pesawat Airbus di kawasan Asia Tenggara dan basis perawatan pesawat terbang Propeller yang dioperasikan di Indonesia.

Catatan saja, STAA adalah salah satu anak usaha Singapore Technology Aerospace, perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan pilot pesawat terbang komersial dari Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×