Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Adanya revisi target penjualan sepeda motor tahun ini oleh pabrikan otomotif roda dua berimbas ke bisnis helm. Industri helm domestik memprediksi penjualan penutup kepala ini bakal stagnan.
Menurut Ketua Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI), John Manaf, target penjualan helm tahun ini tidak akan mampu menyamai penjualan helm di 2010. Kala itu, adanya kewajiban untuk memakai heml berstandar nasional (SNI) membuat penjualan helm mencapai 18 juta unit. "Untuk tahun ini, target penjualan helm kami prediksi bakal sama dengan tahun lalu," kata John kepada KONTAN, Senin (22/10).
Ia memperkirakan total penjualan helm sampai akhir tahun ini sebesar 15 juta unit helm atau sama dengan penjualan helm di 2011. Sebetulnya, angka ini masih jauh dari kapasitas produksi helm nasional. Sekitar sembilan produsen helm domestik sejatinya mampu memproduk sampai 24 juta helm dalam setahun.
Meski diprediksi tak ada pertumbuhan, pebisnis helm tetap optimistis terhadap bisnis ini. Presiden Direktur PT Mega Karya Mandiri, salah satu produsen helm, Harry Suherman menyatakan bahwa produk helm yang diproduksi perusahaan sebagian besar diperuntukkan sebagai helm original equipment manufacturing (OEM) bagi pabrikan otomotif roda dua. "Sekitar 75% dari total produksi kami untuk keperluan OEM," katanya ke KONTAN.
Saat ini, kapasitas produksi Mega Karya sebesar 200.000 unit helm per bulan. Sekitar 150.000 unit per bulan merupakan pesanan pabrikan otomotif. Sisanya, 50.000 unit per bulan di jual ke pasar ritel. Salah satunya helm merek Cargloss, yang terjual rata-rata 20.000 unit per bulan.
Harry yakin pasar helm di pasar domestik masih menjanjikan. Ia memperkirakan bisnis helm di tanah air bisa mencapai satu juta unit per bulan. Melihat potensi ini, ia pun pasang target bisa meningkatkan penjualan sebesar 20% dari tahun lalu. Atau mencoba memperbesar kapasitas produksi menjadi 250.000 unit per bulan.
Beberapa langkah sudah dicanangkan. Seperti memproduksi helm khusus Harley Davidson (HD) yang bakal diekspor ke Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Langkah lainnya adalah memperbesar porsi penjualan ke pasar ritel. Seperti merancang helm dengan corak warna yang menarik. Kebetulan, Mega Karya masih satu payung usaha dengan PT Murni Cahaya Prima, perusahaan cat mobil.
Lantas memperbesar jangkauan pemasaran. Seperti ke Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Saat ini, Mega Karya baru merambah pasar Jawa, Medan, dan Lampung.
Rudy Atmadja, Manajer Akunting PT Trijaya Motor, salah satu pemasok helm merek NHK, GM, VOG, MAZ, dan MIX produksi PT Danapersadaraya Motor Industri (DMI) juga optimitis penjualan helm mereka tahun ini bakal naik 20% dari tahun lalu. Namun ia tidak bisa memberi angka penjualan pasti.
Yang pasti, helm GM menjadi penopang penjualan Trijaya yang terjual sebanyak 500.000 unit per tahun. Diikuti helm NHK yang terjual 250.000 unit per tahun.
Supaya target penjualan bisa tercapai sampai akhir tahun ini, Rudy berencanabakal membidik pasar di luar Jawa yang belum terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News