Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Michelin Indonesia optimistis bisa membalikkan rugi bersih PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menjadi cuan di 2020.
Melansir laporan keuangan MASA di kuartal III 2019, produsen ban ini mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$13,53 juta. Padahal periode yang sama di tahun sebelumnya MASA masih mencetak laba.
Baca Juga: Goodyear uji coba ban pintar dengan optimalisasi pengurangan jarak henti 30%
Sedikit gambaran soal akuisisi, di kuartal I 2019 Compagnie Generale Des Etablissements Michelin (Michelin) resmi mengakuisisi saham MASA dari Pieter Tanuri dan PT Central Sole Agency atau 80% saham MASA senilai US$ 439 juta.
Adapun Michelin melakukan penawaran umum untuk sisa saham biasa dengan harga sama yang ditawarkan pada 80% pemegang saham Michelin. Alhasil, Compagnie Generale Des Etablissements Michelin (Michelin) saat ini menggenggam 99,64% saham MASA.
President Director Michelin Indonesia dan Multistrada Arah Sarana, Steven Vette menjelaskan meski di kuartal III 2019 MASA membukukan rugi bersih, laporan keuangan di 2019 tidak bisa menjadi referensi untuk melihat prospek bisnis MASA ke depannya.
"Saat melihat bisnis, harus melihat nilai lainnya. MASA punya pabrik lokal yang kompetitif dengan fasilitas dan kualitas yang baik," jelasnya saat ditemui Kontan.co.id di Jakarta, Selasa (10/3).
Baca Juga: Kemenperin: Industri manufaktur sumbang hingga 75% ekspor nasional
Sudah ada beberapa strategi yang disiapkan salah satunya dengan mengintegrasi pabrik ban MASA yang telah diakuisisi. Integrasi ini untuk meningkatkan kualitas sesuai standar Michelin global.
Michelin Indonesia akan meningkatkan volume produksi dengan mengoptimalisasi kapasitas pabrik terpasang lebih dari 180.000 ton dengan rincian 11 juta unit ban kendaraan roda empat, 9 juta unit kendaraan roda dua, dan 250.000 ban truk.
Namun demikian, Steve belum bisa blak-blakan soal berapa kapasitas produksi yang ditargetkan untuk tahun ini. Adapun sejalan dengan peningkatan kapasitas pabrik, Michelin Indonesia juga akan memperbesar pasarnya baik lokal maupun ekspor. "Kami akan meningkatkan produksi dan penjualan ekspor," ujarnya.
Hal ini tentu berdasar pada aksi korporasi diakuisisinya Multistrada di awal tahun lalu. Bagi Michelin, aksi ini untuk memperluas operasinya di Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News