Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan distributor obat-obatan dan alat kesehatan PT Millennium Pharmacon International Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan 15% year on year (yoy) sepanjang tahun ini. Sementara target laba bersih tahun ini hingga 30% yoy.
Tahun lalu, Millennium Pharmacon membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,11 triliun dan laba tahun berjalan Rp 14,18 miliar. Dengan begitu, target pertumbuhan 2018 setara dengan penjualan bersih Rp 2,43 triliun dan laba tahun berjalan Rp 18,43 miliar.
Millennium Pharmacon menyatakan optimistis dengan potensi bisnis farmasi pada tahun ini. Selain itu, tender obat e-catalogue Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga menjadi katalis positif yang mendorong pertumbuhan industri farmasi.
Namun, manajemen Millennium tak hanya mengandalkan sentimen eksternal. Mereka juga berjanji akan memacu pemasaran. "Sedangkan dari segi profitability, usaha kami terus melakukan efisiensi," tutur Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama PT Millennium Pharmacon International Tbk usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Jumat (6/4).
Supaya rencana bisnis tahun ini berjalan mulus, Millennium Pharmacon mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 12 miliar. Alokasi belanja modal 2018 ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang sebesar Rp 6,6 miliar.
Sebagai catatan, tahun lalu Millennium Pharmacon tak menghabiskan seluruh belanja modal. Sisa belanja modal 2017 kemudian masuk dalam dana belanja tahun ini.
Millennium Pharmacon akan memakai anggaran belanja modal 2018 untuk membeli gudang baru di Jakarta dan mengembangkan sistem informasi dan teknologi (IT). Perusahaan tersebut mengatakan, keberadaan sistem IT nanti bakal memperluas kegiatan pemasaran. Hanya, belum ketahuan detailnya.
Rencana penggunaan dana belanja modal yang lain untuk menambah prinsipal baru. "Tahun lalu kami ada tambah prinsipal, kalau sekarang yang mau finalisasi baru satu prinsipal," ujar Muhazni.
Satu prinsipal baru yang Millennium Pharmacon maksud ialah PT Ikapharmindo Putramas. Ikapharmindo merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk farmasi, kosmetik, dan produk perawatan bayi.
Sementara prinsipal berikutnya yang Millennium Pharmacon bidik adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produk perawatan gigi. Rencana itu masih dalam tahap penjajakan.
Penopang kinerja
Menurut laporan tahunan Millennium Pharmacon 2017 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), tahun lalu ada kerjasama tiga prinsipal baru. Ketiganya yakni PT Sarua Subur, PT Mersifarma TM dan PT Starnegy.
Sementara beberapa prinsipal lama Millennium Pharmacon meliputi PT Guardian Pharmatama, PT Meiji Indonesia, PT Lapi Laboratories dan PT Nutrindo Jaya Abadi. Contoh prinsipal lain seperti PT Global Success Chain, PT Nulab Pharmaceutical Indonesia dan PT Steril Medical Indonesia.
Dalam mendistribusikan produk prinsipal, sejauh ini Millennium Pharmacon memanfaatkan 31 kantor cabang dan tiga gudang. Lalu mulai April 2017, perusahaan berkode saham SDPC di Bursa Efek Indonesia tersebut mengembangkan divisi pemasaran.
Asal tahu, penjualan neto Rp 2,11 triliun sepanjang tahun lalu terhitung naik 7,11% ketimbang tahun 2016. Manajemen perusahaan mengatakan, strategi diversifikasi usaha lah yang menopang pencapaian tersebut. "Selain ditopang oleh obat resep, bisnis alat kesehatan kami juga tumbuh cukup besar," terang Muhazni.
Bisnis obat resep senilai Rp 1,151 triliun masih menjadi tulang punggung penjualan Millennium Pharmacon pada tahun lalu. Sementara untuk lokasi pemasaran, area Jawa mendominasi hingga Rp 1,31 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News