Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Penjualan teh lewat lelang di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Rabu (14/4) lalu naik tipis dibanding Rabu minggu sebelumnya. Teh yang terjual mencapai 85% lebih dari yang ditawarkan.
Total, KPBN menawarkan 942.400 kg teh yang terdiri dari 691.540 kg orthodox dan 250.860 kg jenis Crushing Tearing Curling (CTC). Dengan penyerapan oleh peserta lelang sebanyak 85,72%, artinya teh yang laku mencapai 807.860 kg. Perinciannya, teh orthodox sebesar 619.000 kg dan CTC sebesar 188.860 kg. Total nilai penjualan lelang tersebut US$ 1,55 juta.
Pada lelang Rabu sebelumnya (7/4), teh yang terserap pasar mencapai 84,39% atau 733.320 kg dari total penawaran sebanyak 868.940 kg. Total nilanya US$ 1,4 juta.
Panitia Lelang PT KPBN Dadang Juanda menyatakan, konsumen teh dari sejumlah negara menyerbu lelang terakhir. Mereka memborong untuk mengamankan suplai teh di pasar domestik mereka hingga Juli 2010 mendatang. “Pembeli Timur Tengah dan Eropa aktif (melakukan pembelian) untuk stok Juni dan Juli,” kata Dadang di Jakarta, Selasa kemarin (20/4).
Kenaikan minat dalam lelang minggu lalu tidak hanya tercermin dari volume, tetapi juga harga. Harga lelang teh mengalami kenaikan tipis, yakni dari US$ 1,91 per kg menjadi US$ 1,92 per kg.
Pendongkrak kenaikan harga ini adalah harga teh orthodox yang naik dari US$ 1,81 menjadi US$ 1,87 per kg. Sedangkan harga jenis CTC justru turun dari US$ 2,23 per kg menjadi US$ 2,09 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News