Mitra Keluarga terapkan sistem baru

Reporter: Dede Suprayitno, Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Persaingan bisnis di layanan kesehatan yang kian ketat membuat PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terus berbenah. Salah satunya adalah dengan membenahi pengelolaan informasi pasien serta manajemen rumah sakit lewat system application and product in data processing (SAP).

Alhasil, rumah sakit ini menjalin kerjasama dengan SAP Indonesia, PT Abyor International dan T-Systems untuk menerapkan manajemen informasi rumah sakit.

Menurut Rustiyan Oen, Direktur Utama PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, kerjasama ini bakal mempermudah mengolah informasi pasien dan operasional rumah sakit secara langsung (real time).

Secara tidak langsung, penerapan SAP Ini, sistem ini bisa mempercepat pengambil keputusan medis serta kebijakan bisnis di rumah sakit ini. "Kami akan terapkan sistem ini bertahap di seluruh rumah sakit Mitra Keluarga," katanya, Senin (27/6).

Hanya ia tak memperinci berapa belanja modal yang dikeluarkan untuk membangun sistem ini. Saat ini, Mitra Keluarga sudah memiliki 12 rumah sakit. Sekitar delapan rumah sakit berada di areal Jabodetabek dan sisanya di daerah lain.

Tiga rumah sakit ada di Surabaya dan satu lagi di Tegal. Rustiyan optimistis, penggunaan sistem ini ini bakal berjalan lancar. Sebab, sebagian besar rumah sakit berada di kota besar sehingga memiliki infrastruktur telekomunikasi yang bagus.

Lain halnya penerapan di rumah sakit di daerah misalnya di Tegal. Lantaran secara infrastruktur telekomunikasi masih belum bagus, maka penerapan sistem ini belum menjadi prioritas.

Selain rumah sakit yang sudah ada, MIKA juga akan memasang sistem SAP ini di enam rumah sakit tambahan. Asal tahu saja, Mitra Keluarga punya rencana menambah enam rumah sakit lagi dalam beberapa tahun ke depan.

Tahun ini, perusahaan ini berencana membangun dua rumah sakit baru yang ada di Jakarta dan Surabaya. Adapun implementasi sistem pertama bakal berlangsung akhir 2018. Sebab, tim SAP Indonesia bakal menganalisa sistem manajemen di Mitra Keluarga terlebih dulu.

Untuk tahap awal, rumah sakit Mitra yang ada di Jakarta bakal dipasang terlebih dahulu. Kemudian tiga bulan berikutnya satu rumah sakit lain akan dipasang sistem ini. "Jadi selesai terpasang semua butuh waktu sekitar empat tahun. Kami harapkan pada 2022 sudah terpasang semua," imbuhnya.

Sayang, Rustiyan tidak menyebutkan secara pasti berapa besaran dana yang dikeluarkan untuk membangun sistem tersebut. Yang jelas, penerapan SAP ini bakal mengganti sistem informasi manajemen lama yang sudah berumur 25 tahun.

"Kami tidak bisa sebut angka investasi, kalau ditaksir nilainya bisa membangun satu rumah sakit baru," ucapnya.

Menurut catatan KONTAN, untuk membangun satu rumah sakit berkapasitas 200 tempat tidur, Mitra Keluarga harus merogoh kocek antara Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar.

Meski harus merogoh kocek yang tidak sedikit, manajemen Mitra Keluarga menilai penerapan sistem ini bisa membuat layanan rumah sakit jadi lebih cepat dan baik. Misalnya mempercepat waktu antrean pasien.

Maklum, dalam sebulan, MIKA harus melayani rata-rata dua juta pasien. Manajemen Mitra Keluarga juga berharap adanya sistem teknologi informasi ini bisa menambah pundi-pundi perusahaan.

Soalnya, pendapatan perusahaan ini di kuartal satu tahun ini tercatat Rp. 625,15 miliar, atau tumbuh 15,5% dari pendapatan periode sebelumnya tahun lalu yakni Rp 541,29 miliar. Tak heran bila Mitra Keluarga terus berupaya mengejar target bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News