Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menjelang akhir tahun, PT Perkebunan (PTP) Mitra Ogan berencana untuk mengajukan penambahan suntikan modal ke induk usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI. Total penambahan modal yang diminta sebesar Rp 250 miliar.
Rencananya, modal itu dipakai untuk pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS). Selain juga untuk biaya perbaikan infrastruktur dan perbaikan kualitas penamanam tanaman
Yan Setyananda, Sekertaris Perusahaan Mitra Ogan mengatakan, pihaknya tengah menghitung kebutuhan untuk belanja modal perusahaan tahun depan. Sementara nilai yang diajukan mencapai Rp 250 miliar. Salah satunya dengan pembangunan PKS yang memakan biaya Rp 100 miliar.
Saat ini tengah pembangunan PKS memasuki pembebasan lahan dan pembangunan fisik. PKS yang berlokasi di Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ditargetkan beroperasi pada November 2015. Sehingga total PKS yang dimiliki Mitra Ogan sebanyak 3 PKS yang berlokasi di Sumatera Selatan. PKS akan menempati luas area berkisar antara 7.200 hektar (ha).
Sebelumnya perusahaan memiliki dua kebun di Batanghari dan kebun di Sekayu Sungai Keruh dengan total lahan seluas 7.500 hektar (ha). Saat ini total lahan yang telah digarap telah mencapai 3.000 ha dengan total luas tertanam 1.400 ha.
PKS baru dinilai lebih modern dibandingkan dengan PKS yang sudah ada sebelumnya. Pabrik baru menggunakan tipe stasiun rebusan yang menggunakan rebusan tegak. Sehingga pengoperasiannya lebih banyak karena operasional dilakukan secara otomatis.
Selain itu, PKS akan menggunakan stasiun boiler atau tipe uap basah yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. "Kami akan menghemat biaya tenaga kerja," ujar Yan pada Rabu (29/10) kemaren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
