Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Perusahaan televisi berbayar, PT MNC Sky Vision Tbk menargetkan bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun tahun ini. Target itu naik sekitar 38,89% dari realisasi pendapatan tahun lalu. Hingga akhir 2012, pendapatan MNC tercatat sebesar Rp 2,39 triliun.
Demi mengejar target tersebut, Handhi S.Kentjono, Wakil Presiden Direktur MNC Sky Vision mengatakan, emiten dengan kode saham MSKY itu menyiapkan sejumlah strategi. Satu di antaranya melakukan inovasi multimedia.
"Kami akan mengembangkan platform multiscreen dan Video On Demand (VOD)," tutur dia, Senin (29/4). Platform multiscreen bertujuan memfasilitasi agar para pelanggan agar bisa menonton tayangan melalui perangkat bergerak. Sementara, VOD merupakan bagian dari strategi penambahan konten.
Perusahaan yang digawangi Hary Tanoesoedibjo ini menargetkan, dua inovasi bisnis itu sudah bisa meluncur Juni 2013 mendatang.
Handhi bilang, merek dagang untuk teknologi multiscreen adalah Indovision Everywhere. Sedangkan, untuk VOD, ia mengaku masih belum ada keputusan pasti. Namun, kemungkinan, akan memiliki merek dagang yang sama. "Tunggu saja tanggal mainnya," tutur Handi.
Selain itu, MSKY juga akan menambah jumlah konten eksklusif. Artinya, konten tersebut hanya disiarkan di televisi berbayar keluaran MNC, seperti, Indovision, Okevision dan Top TV.
Konten yang dibidik adalah saluran televisi lokal. Saat ini, MSKY telah memiliki 17 channel lokal eksklusif. Rencananya, MNC akan menambah lima saluran lokal ekslusif tahun ini. Handhi berharap, adanya terobosan-terobosan ini akan membuat jumlah pelanggan MSKY bertambah.
Ia menargetkan tahun ini, pihaknya bisa menjaring pelanggan baru sebanyak 700.000 pelanggan. Sehingga, hingga akhir tahun, jumlah pelanggan MSKY menjadi 2,4 juta. Per akhir Desember 2012, pelanggan MSKY sebesar 1,72 juta.
Tidak hanya menambah jumlah pelanggan baru, strategi ini diharapkan juga bisa menekan jumlah kepindahan pelanggan (churn rate). Targetnya, tingkat churn rate hanya sekitar 1%. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi, MSKY mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 100 juta. Perseroan akan menggunakan dana ini untuk menyediakan sekitar 700.000 set top box.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News