Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017 lalu, PT Multipolar Tbk (MLPL) mencatatkan rugi sebesar Rp 1,2 triliun. Penyebab kerugian ini akibat kinerja beberapa anak usaha dan entitas seperti PT Matahari Putra Prima (MPPA) dan First Media yang jeblok.
Meski begitu, Investor Relation PT Multipolar Tbk Agus Arismunandar melihat masih ada peluang menjanjikan di sektor ritel. Apalagi sampai saat ini bisnis ritel masih menjadi tulang punggung pendapatan MLPL.
Maka, perseroan ini terus berupaya memperbaiki performa bisnis anak usaha yang jelek dengan beberapa pendekatan. “Di antaranya perombakan manajemen untuk mendorong perubahan yang lebih baik, mengurangi inventory, serta perampingan penawaran produk,” kata Agus, Senin (28/5).
Di kota-kota kecil, MPPA yang mengibarkan bendera Hypermart memang kalah dengan swalayan lokal berskala kecil dan menawarkan harga lebih murah. Sehingga, kata Agus, saat ini MLPL juga melakukan penurunan harga yang dimulai sejak tahun 2017
Adapun penurunan harga tersebut mencakup 5.000 produk. “Upaya menurunkan harga ini sudah menunjukkan hasil. Jumlah transaksi sudah bergerak naik. Saat ini kami fokus bagaimana pelanggan mulai belanja lagi ke kami,” klaim Agus.
Mengenai kontribusi penjualan bersih per segmen sepanjang 2017, ritel masih mendominasi sebesar 79,8%, segmen telekomunikasi, multimedia, dan teknologi (TMT) sebesar 12,5%, dan sisanya bisnis lain-lain dan investasi sebesar 7,7%.
Kendati bisnis ritel mencatatkan rugi pada 2017, namun laba bruto per segmen mayoritas masih dari ritel 85,8%, TMT 7,8%, dan 6,4% dari bisnis lain serta investasi.
“Meski sepanjang tahun 2017 ritel kami menurun, kami percaya diri terhadap bisnis ritel masih berkembang. Kami akan mempertahankan kepemilikan kami,” terang Agus.
Itu sebabnya, MLPL melalui anak usahanya Matahari Deparment Store (LPPF) berencana membuka enam sampai delapan gerai anyar tahun ini. Pada 2017 lalu, LPPF juga berhasil membuka delapan gerai baru. Alhasil sejauh ini ada 155 gerai LPPF di 73 kota di Indonesia.
Untuk memuluskan rencana ekspansi gerai, Multipolar sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 600 miliar. Belanja modal ini diperoleh dari internal anak perusahaan. Pada 2017, LPPF berhasil mencatkan laba bersih Rp 1,9 triliun, sedangkan untuk penjualan kotor Rp 17,5 triliun.
Vice President Finance & Accounting MLPL Djony Rosnipa menambahkan, sebagian alokasi belanja modal tersebut untuk penguatan bisnis MPPA. Selain itu, capex dipakai untuk bisnis hiburan Timezone, yang saat ini mengoperasikan 80 gerai. “Capex Timezone lebih banyak untuk pembelian alat permainan baru,” sebut Djon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News