Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Persaingan memperebutkan pasar motor sport premium di tanah air kian memanas dengan kedatangan PT Moto Arte Indonesia, sebagai distributor tunggal yang memboyong Meccanica Verghera (MV) Agusta mengaspal di Indonesia November ini.
Steve Oentoro, Presiden Direktur PT Moto Arte Indonesia sengaja mendatangkan motor premium asal Italia ini setelah melihat penjualan motor premium di Indonesia terus tumbuh saban tahun. Apalagi penjualan motor premium bekas pun diprediksi bisa naik dua kali lipat tahun ini. "Inilah yang menyebabkan beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk motor premium muncul tahun ini," katanya kemarin.
Namun bukan berarti Steve mendatangkan begitu saja MV Agusta di pasar domesik. Ia meriset pasar terlebih dahulu. Hasilnya, para pengguna motor Ducati dan motor sport lainnya biasanya bakal membeli MV Agusta.
Yang menarik dari MV Agusta ini adalah, produk ini ternyata sudah dirakit di Indonesia. Tepatnya di Bekasi yang menempat areal seluas 5.000 m2. Lantaran kapasitas produksi pabrik ini masih minim yakni sekitar 3 unit per bulan, Steve pun tidak muluk-muluk dalam menargetkan penjualan MV Agusta ini.
Selama satu tahun ini, ia menargetkan bisa menjual MV Agusta sebanyak 40 unit per tahun atau bisa terjual sebanyak 3 unit per bulan.
Saat ini, Moto Arte sudah meluncurkan tiga varian MV Agusta yakni tipe F4 RR, F3 675, dan Brutale 675. Mulai tahun depan, Moto Arte balam mengeluarkan seluruh varian MV Agusta yang anyar di dunia otomotif, seperti tipe Brutale 1090, Brutale 1090R, Brutale 1090RR, dan Rivale 800.
Sejak peluncurannya kemarin (21/11), Steve mengklaim MV Agusta sudah terjual 3 unit. Saat ini, Moto Arte baru menyediakan 6 unit dan akan bertambah 6 unit lagi pada Desember nanti. Dari seluruh varian, model Brutale 675 dan F3 675 yang paling banyak yakni sekitar 60%.
Dengan merakit motor yang berlaga di balap motor Grand Prix ini, ia berharap, harga MV Agusta bisa lebih murah ketimbang mendatangkan langsung dari Italia. Misalnya, untuk varian Brutale 675 dibanderol sekitar Rp 245 juta, untuk F3 675 dibanderol Rp 325 juta, dan tipe F4 RR seharga Rp 495 juta.
Dibandingkan para kompetitornya, target penjualan PT Moto Arte terlampau kecil. "Dari prinsipalnya memang telah ditentukan sekitar 40 unit setahun. Nanti kalau penjualannya bagus, jumlah produksi kemungkinan bisa naik," ungkapnya.
Untuk menyokong penjualan tahun ini, Moto Arte bakal mengandalkan satu diler MV Agusta, di Jakarta. Setelah melihat animo pasar, barulah mulai tahun depan, mereka bakal membuka tiga gerai lagi di Surabaya dan Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News