kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ninja Xpress Bidik Segmen E-Shopaholics


Senin, 10 Juli 2023 / 17:31 WIB
Ninja Xpress Bidik Segmen E-Shopaholics
ILUSTRASI. Ninja Xpress Sebut 43% jumlah pembeli di e-commerce berasal dari 14% e-shopaholic


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik Ninja Xpress menyatakan bahwa 14% pembeli di Indonesia adalah e-shopaholics dan 43% dari total pembelian melalui e-commerce bertanggung jawab pada gross merchandise value (GMV) di e-commerce.

Dalam acara Suara UKM Negeri Vol. 3 yang diselenggarakan di Jakarta, Chief of Marketing Ninja Xpress, Andi Djoewarsa menuturkan fase pembeli daring yang sudah terbiasa terus-menerus belanja secara daring (online) disebut e-shopaholics. Hal ini disampaikan melalui riset mengenai lanskap pembeli daring (e-shoppers) di era kernormalan baru (new normal). 

“Berdasarkan hasil riset kami, ada yang namanya segmen baru yaitu e-shopaholics. Empat belas persen dari mereka berkontribusi terhadap 43% total pembelian melalui e-commerce. Artinya apa, walaupun berubahnya penurunannya banyak, tapi secara nilai alias GMV, bertambah,” ujar Andi ditemui di Pasar Minggu, Senin (10/7). 

Baca Juga: Ninja Xpress Dukung Ekspor Produk UKM Lokal dengan Fasilitas Pengiriman Lintas Negara

Ia melanjutkan, para UKM atau pemilik brand inilah yang pada akhirnya harus mengerti karakteristik pembelinya.

Andi juga menyebutkan, para e-shopaholics menggunakan waktu mereka untuk berbelanja kategori barang seperti makanan dan minuman segar (87%), kecantikan dan perawatan kesehatan (86%), fesyen (71%), dan elektronik atau high-tech (71%).

“High-tech ini kadang-kadang bisa diambil kategorinya sesimpel aksesoris handphone dan aksesoris lainnya,” tambah Andi.

Dalam presentasinya, ia menjabarkan bahwa kategori makanan dan minuman segar hingga elektronik memiliki potensi pertumbuhan tinggi karena harga barang terjangkau dibanding furnitur dan dekorasi rumah kecil, mainan, aksesori dan perhiasan, serta peralatan elektronik dan non-elektronik yang berwarna putih.

Menurut Andi, meskipun terdapat empat kategori yang tinggi potensi pertumbuhannya, tetapi ledakan e-commerce mengalami perlambatan. 

“Dan empat kategori itulah potensi pertumbuhan tertinggi yang teratas disebutkan mulai dari makanan dan minuman segar hingga elektronik. Kami tidak bilang kami selesai bertumbuh. Kami bilang bahwa ledakan e-commerce itu melambat,” tutup Andi.

Baca Juga: Ninja XPress Raih Kenaikan Pengiriman Paket 30% pada Ramadan 2023

Dalam risetnya, Ninja Xpress menjabarkan empat karakteristik e-shopaholics yang terdiri dari imptesionable, yang artinya keputusan pembelian para e-shopaholics sangat dipengaruhi oleh media sosial dan influencer.

Lalu, invested yang bermakna E-shopaholics menghabiskan banyak waktu untuk riset  produk dan membaca ulasan di berbagai platform. Yang ketiga adalah, savvy atau E-shopaholics sering berbelanja online, di berbagai kategori  produk dan sangat mahir dalam menavigasi berbagai platform. Dan terakhir adalah loyal, dimana setelah UKM mendapatkan kepercayaan dari seorang  e-shopaholics, UKM tidak hanya akan mendapatkan pelanggan setia, tetapi juga pendukung brand yang akan mereferensikan toko UKM ke jaringan teman dan kerabat mereka.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×