Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kondisi nilai tukar rupiah yang belum kuat tidak membuat kinerja PT Nipress Tbk ikut-ikutan melempem. Pasalnya perusahaan yang menjajakan baterai ini banyak menjual produknya dalam denominasi dollar AS.
Richard Taniono, Direktur Operasional PT Nipress Tbk menjelaskan penjualan dan pembelian perusahaan dalam kurs dollar AS cukup seimbang. "Orang mengatakan kami mengalami hedging naturally. Karena kebanyakan produk yang kami jual pakai dollar AS," kata dia kepada KONTAN, Rabu (25/9).
Sebagian besar penjualan baterai Nipress, sekitar 65%, ditujukan ke pasar ekspor. Sedangkan sisanya yang sebesar 35% di pasar domestik.
Faktor penunjang lainnya adalah, banyak produk baterai Nipress ditujukan untuk pasar ritel (replacement), yakni sekitar 90%-95% dari total penjualan. Bukan bagi komponen pabrikan otomotif alias original equipment manufacturer (OEM). "Porsi baterai untuk OEM kecil," katanya.
Melihat kondisi pasar yang menjanjikan ini, Nipress terus berupaya menggenjot produksi baterai, terutama baterai industri. Sejak awal tahun, perseroan ini sudah merencanakan untuk menambah kapasitas produksi baterai industri.
Tahun lalu, kapasitas produksi baterai perusahaan ini mencapai 150.000 unit per tahun. Nah, untuk tahun ini, Nipress sudah menggenjot kapasitas produksi menjadi 250.000 unit per tahun. "Meski kontribusi terbesar masih dari baterai otomotif, tapi pertumbuhan baterai untuk industri melaju kencang," ucapnya.
Ada tiga alasan yang membuat pertumbuhan baterai industri cukup tinggi. Pertama, Nipress adalah satu-satunya produsen lokal yang memasok produk ini. Kedua, banyak perusahaan pemasok baterai industri yang berasal dari impor sudah banyak yang tidak berjalan dengan alasan efisiensi. Ketiga, adanyan aturan pemerintah yang mendukung tingginya kandungan komponen dalam negeri (TKDN).
Melihat kondisi ini, Nipress pun optimistis dengan pertumbuhan bisnis baterai di dalam negeri. "Proyeksinya, tahun ini pasar domestik bisa lebih tinggi pertumbuhannya karena pasar di negara lain perlambatannya cukup parah," kata dia.
Untuk baterai industri, sektor telekomunikasi dan sektor energi terbarukan adalah sektor utama pasar baterai dari Nipress. Nah, bila saat ini perusahaan ini baru memasok baterai industri di sektor telekomunikasi dengan operator Telkomsel, saat ini tengah dijajaki ke operator seluler yang lainnya. "Saat ini baru dengan Telkomsel. Kami sedang menjajaki ke operator seluler lain," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News