kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nusantara Infrastructure (META) tertarik kerjasama dengan INA-SWF dalam pendanaan


Rabu, 26 Mei 2021 / 20:28 WIB
Nusantara Infrastructure (META) tertarik kerjasama dengan INA-SWF dalam pendanaan
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melintas di atas jalan tol layang Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/3/2021). Nusantara Infrastructure (META) tertarik kerjasama dengan INA-SWF dalam pendanaan .


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) menjadi asa baru emiten BUMN Karya mengurangi beban keuangan. Lantaran melalui dana kekayaan negara sovereign wealth fund (SWF), BUMN memiliki kepastian divestasi aset yang berujung pada penambahan likuiditas dan ruang pencarian utang untuk ekspansi yang kembali.

Seperti diketahui, pemerintah menyuntik Rp 15 triliun sebagai modal dasar INA. Pemerintah masih berencana menambah Rp 60 triliun lagi tahun ini dalam bentuk kas, aset negara, piutang pemerintah, dan saham perusahaan BUMN.

Sebagai informasi, SWF merupakan perkembangan positif untuk infrastruktur, terutama dalam mengurangi masalah pendanaan. Pasalnya, SWF akan mengelola investasi pemerintah dan bekerja sama dengan investor yang menanamkan modalnya di sektor strategis, khususnya infrastruktur.

Baca Juga: SWF lirik investasi jalan tol, ini perkembangan rencana divestasi BUMN pemilik proyek

Menanggapi hal tersebut, Deden Rochmawaty, GM Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyebutkan bahwa sebagai perusahaan swasta yang bergerak di bidang infrastruktur, META sangat terbuka untuk bekerjasama dengan INA dalam hal pendanaan. 

“Namun saat ini kami masih melihat situasi untuk melakukan penjajakan lebih lanjut. Kami masih fokus dalam pengembangan beberapa aset baru di sektor jalan tol,” kata Deden kepada Kontan.co.id, Rabu (26/5). 

Ia menyebutkan beberapa proyek tersebut yakni proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road Elevated (JORR Elevated) II ruas Cikunir - Ulujami dan proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

Namun sayang, Deden belum bisa menginformasikan lebih lanjut terkait progress proyek tersebut. Adapun untuk nilai kedua proyek itu pun belum dapat disebutkan. 

Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) sedang proses penjajakan dengan INA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×