kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nyonya Meneer: Proses akuisisi harus cepat


Senin, 09 Oktober 2017 / 18:58 WIB
 Nyonya Meneer: Proses akuisisi harus cepat


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Njonja Meneer berharap, rencana akuisisi brand produk jamu Nyonya Meneer dapat terselesaikan dalam waktu dekat. Ini untuk menjaga kepercayaan konsumen yang sudah ada. Pasalnya, status pailit dari pengadilan menyebabkan peredaran produk terganggu.

Charles Saerang, Presiden Direktur PT Nyonya Meneer mengungkapkan, saat ini ada dua pengusaha yang secara serius ingin melakukan penyelamatan brand Nyonya Meneer. Nama bos Panasonic Rachmat Gobel dan pengusaha batubara Iwan Bogananta disebutnya menjadi dua pihak yang bakal membeli perusahaan.

“Harapan saya ke depannya, putusan pengadilan dilaksanakan secepatnya, kalau bulan ini bisa saya harap bulan ini selesai. Kenapa? Karena para agen dan distributor itu menunggu, pasar menunggu, jangan sampai pasar menunggu dan konsumen menghilang ini kan sudah cukup lama terhenti 5-6 bulan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/10).

Dirinya mengatakan kedua pengusaha tersebut sudah memiliki rencana dan berbicara dengannya mengenai rencana ke depan. Menurutnya, keduanya memiliki pola pandangan yang cukup baik untuk mengembangkan bisnis perusahaan, apalagi nantinya usai melepas brand tersebut dirinya tidak incharge lagi dan harapannya brand Nyonya Meneer akan kembali berjaya dan menjadi produk jamu tradisional yang digemari.

“Paling saya hanya usul nanti kepada mereka, soal produk dan inovasi baru tergantung mereka punya pemikiran itu terserah mereka. Saya sudah tidak akan incharge lagi dan lepas kan, tetapi paling saya memberikan nasihat soal industri jamu itu harus dijadikan industri berbasis budaya yang harus dikembangkan,” lanjutnya.

Dirinya tidak menjabarkan lebih detil terkait dengan pembicaraan dengan kedua pengusaha tersebut, namun dirinya berharap keduanya bisa bersinergi untuk mengembalikan kejayaan Nyonya Meneer. Sebab, sebagai produsen jamu tradisional yang sudah memiliki sejarah panjang, perusahaan masih memiliki konsumen loyal termasuk agen dan distributor yang menunggu proses akuisisi Nyonya Meneer selesai.

“Kami masih menunggu, dari mereka berdua ini siapa yang memiliki komitmen cepat menyelesaikan itu saja, kan utangnya sudah dikuratorkan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×