kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Opera Software buka kantor regional di Singapura


Minggu, 16 Juni 2013 / 11:29 WIB
Opera Software buka kantor regional di Singapura
ILUSTRASI. 8 Cara yang Tepat untuk Melawan Perilaku Buruk Anak


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

SINGAPURA. Perusahaan penyedia browser internet, Opera Software ASA terus memperkuat bisnisnya di Asia Pasifik. Demi memperkuat penetrasinya di kawasan tersebut, Opera membuka kantor regional di Singapura. Kantor regional itu akan menjadi pusat bisnis dan kegiatan pemasaran Opera di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, China dan Korea.

Fabrizio Caruso, Senior Vice President Asia Opera Software, mengatakan, pemilihan Singapura sebagai lokasi kantor regional karena lokasi Negeri Merlion itu mudah dijangkau dari berbagai negara. “Pembukaan kantor regional itu bertujuan untuk mendekatkan diri dengan konsumen dan partner bisnis. Kami berencana menjadikan kantor di Singapura sebagai pusat pendorong ekonomi internet mobile dan advertising di Asia Pasifik," kata Caruso.

Menurut Caruso, Opera Software ingin memperkuat kepemimpinannya di pasar-pasar penting di kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, Opera juga telah membuka kantor perwakilannya di sejumlah negara seperti di Indonesia, Vietnam, Filipina, China, Jepang, Korea dan Taiwan.

Browser Opera sendiri telah hadir selama lebih dari 17 tahun. Saat ini, jumlah pengguna browser Opera secara global mencapai lebih dari 300 juta orang. Dalam menjalankan bisnisnya, Opera Software bekerjasama dengan 120 perusahaan operator telekomunikasi utama dunia. Sedangkan di Asia Tenggara, mereka menggandeng 17 perusahaan.

Selama ini, browser Opera dipergunakan dalam berbagai perangkat telekomunikasi seperti desktop, laptop, smartphone dan televisi. Namun penggunaan mobile browser merupakan yang paling populer terutama di negara-negara dengan pasar yang berkembang seperti Indonesia, India, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Tidak hanya di negara berkembang, mobile browser juga makin populer di Amerika Serikat dan Eropa di mana sebelumnya cara orang mengakses internet pertama kali bermula dari desktop.

Untuk mendukung pasar Asia Pasifik, Executive Vice President HR Opera Software ASA, Tove Selnes, menambahkan, Opera Software akan terus meluncurkan produk-produk baru sepanjang tahun 2013. Produk baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat di antaranya adalah browser Opera untuk Android dan Opera 15 Beta untuk desktop. "Sebanyak 69% dari karyawan kami adalah insinyur yang bertugas mengembangkan produk," ungkap Selnes.

Indonesia Pasar Terbesar

Bagi Opera Software, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting. Penggunaan browser Opera pada desktop dan laptop memang kurang dominan dibandingkan dengan browser internet lainnya. Namun, Opera Software menjadi penguasa mobile browser di Indonesia melalui produknya Opera Mini.

Hanya kalah dari India, pengguna Opera Mini di Indonesia merupakan yang terbesar ke dua di dunia dengan jumlah pengguna sekitar 30 juta orang. "Lebih dari 60% mobile browser di Indonesia menggunakan Opera Mini," imbuh Caruso.

Keunggulan yang dimiliki menurut Caruso adalah kompresi data yang berhasil dilakukan Opera Mini hingga 90%. Hal itu membuat akses internet melalui ponsel dengan fitur dasar bisa dilakukan dengan cepat. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga menjadi lebih hemat.

Di Indonesia, Opera Software bekerjasama dengan tiga operator seluler utama yaitu Telkomsel, Indosat dan XL. Dalam waktu dekat, Caruso bilang, operator seluler lainnya akan segera bergabung.

Selama ini pemasaran Opera Mini di Indonesia memang mengandalkan para operator seluler. Apalagi, kata Caruso, operator menawarkan tarif paket data
yang murah dan bervariasi misalnya tarif paket data harian, mingguan atau bulanan.

Tarif paket data yang diberlakukan juga sangat terjangkau. "Dengan hanya Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per hari, konsumen sudah bisa menggakses internet sepuasnya," kata Caruso.

Agnes Agastia, Communications Manager Opera Software ASA Indonesia, menambahkan, Opera Mini di Indonesia sangat populer karena masih banyak
orang yang hanya mengakses internet dari ponsel.

Selain itu, jumlah pengguna smartphone juga masih sedikit. Sebagian besar mengakses internet dengan ponsel dengan fitur dasar. "Kebanyakan pelajar," kata Agnes.

Untuk menggenjot pendapatan, Opera Mini sejak tahun lalu gencar menawarkan iklan di Indonesia. Lini bisnis yang khusus menangani iklan adalah Opera Mediaworks, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Opera. Di seluruh dunia, Opera sekarang bisa menghasilkan lebih dari 60 miliar impresi per bulan melalui lebih dari 13.000 situs dan aplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×