kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operator akan mulai menjual layanan WiMax mulai akhir tahun


Kamis, 25 Agustus 2011 / 21:20 WIB


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah operator telekomunikasi pemenang tender Broadband Wirless Access (BWA) atau WiMax, akhirnya berani menjual layanan internet berkecepatan tinggi tersebut. Pada Rabu (14/8) lalu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mencabut kewajiban penggunaan teknologi tunggal untuk perangkat jaringan radio standar WiMax 802.16d.

Pasalnya, selama lebih dari dua tahun, layanan WiMax tidak berjalan karena tarik ulur penggunaan jenis teknologi WiMax. Sejumlah operator keukeh mengunakan teknologi WiMax terbaru berstandar WiMax 802.16e karena lebih efisien.

Duta Sarosa, Direktur PT. Berca Hardaya Perkasa menyatakan akan menjual layanan WiMax pada akhir tahun 2011. Pasalnya, WiMax sudah molor lebih dari dua tahun dan meyebabkan kerugian bagi perusahaan. "Kami sudah merugi, minimal akhir tahun sudah jual," tuturnya kepada KONTAN, Kamis (25/8).

Berca merupakan pemenang tender WiMax pada November 2009 dan mendapatkan lisensi 30 MHz untuk wilayah, Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Berca sempat menyatakan telah mengeluarkan dana hingga US$ 500 juta untuk belanja modal. Berca sempat mentargetkan menjaring 500 pelanggan pada tahap awal.

Sayangnya, sejak dapat lisensi, Berca tidak berani menjual layanan karena terganjal kewajiban memakai teknologi 802.16d. Pasalnya Berca lebih suka untuk memakai teknologi 802.16e karena lebih efisien. "Kalau negara lain pakai yang baru 802.16e, kami juga harus menyesuaikan, semakin baru teknologi biaya operasional lebih rendah," katanya.

Jadi menurutnya, Berca bisa fokus berbisnis. Saat ini Berca sudah meneken kontrak dengan vendor perangkat wimax untuk 802.16e. Ia menegaskan para vendor tersebut telah memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30%-40% yang pemerintah tetapkan untuk perangkat. "Sudah memenuhi semua syarat tersebut," katanya.

Corporate Secretary PT Indosat Mega Media (IM2), Andri Aslan, menyatakan siap untuk komersil layanan. Ia menyatakan IM2 telah melakukan uji coba untuk perangkat teknologi 802.16d. maupun 802.16e. Dalam waktu dekat, IM2 akan mencari partner untuk pengadaan perangkat teknologi tersebut. "Kami tengah menjajaki para vendor," katanya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×