kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPPO: Kami harus survive, belum ada PHK karyawan


Rabu, 22 April 2020 / 07:33 WIB
OPPO: Kami harus survive, belum ada PHK karyawan
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perakitan telepon seluler di pabrik PT Indonesia Oppo Electronics, Tangerang, Banten, Selasa (25/8/2015). Kapasitas awal pabrik Oppo di Indonesia yang mulai beroperasi pada Agustus 2015 ini sebesar 30 ribu unit per bulan dan ditargetkan


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat para pelaku industri smartphone mesti menyesuaikan diri dengan keadaan, tak terkecuali Oppo yang memiliki pabrik di kawasan Mauk, Tangerang, Banten.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan pabrik yang mempekerjakan 27.000 karyawan ini tetap beroperasi meski berlaku PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sejumlah kota.

Namun, kegiatan pabrik tetap berjalan sesuai prosedur keamanan kesehatan Covid-19 seperti penggantian masker setiap empat jam sekali dan pengurangan jam kerja.

Baca Juga: Resmi dijual, ini harga earphone TWS Oppo Enco W31 dan M31

"Kami harus tetap survive untuk mereka dan sampai saat ini, kita belum ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk karyawan," kata Aryo di sela acara peluncuran Oppo Reno3 Pro yang dilakukan secara online, Selasa (21/4/2020).

Higga saat ini, Aryo mengatakan belum ada instruksi khusus dari pemerintah setempat untuk operasional pabrik. Namun, jika nantinya ada peraturan khusus dari pemerintah daerah terkait operasional pabrik selama PSBB, Oppo akan mengikuti aturan tersebut.

Toko tutup, penjualan turun Aryo mengakui bahwa pandemi virus corona ikut membuat penjualan ponsel Oppo di Indonesia mengalami penurunan. Kendati demikian, dia mengatakan Oppo masih bisa mengandalkan penjualan di luar Jawa yang selama ini memang menjadi tulang punggung perusahaan.




TERBARU

[X]
×