kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pabrik Baru Holcim Siap Beroperasi


Jumat, 19 Juli 2013 / 07:00 WIB
Pabrik Baru Holcim Siap Beroperasi
ILUSTRASI. Li Jianquan


Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Produsen semen PT Holcim Indonesia Tbk siap mengoperasikan pabrik Tuban I pada Agustus 2013. Saat ini, Holcim tengah melakukan uji coba produksi sambil mempersiapkan produksi komersial.

Relationship Management Director PT Holcim Indonesia Tbk Rusli Setiawan bilang, saat ini, Holcim masih menunggu sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pabrik Tuban I. Sehingga, "Produksi tahap awal dimulai Agustus 2013," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (18/7).

Catatan saja, pabrik Tuban I memiliki kapasitas terpasang 1,7 juta ton per tahun. Hanya saja, Rusli masih enggan membeberkan berapa target produksi pabrik Tuban I pada tahap awal produksi.

Sebelumnya, perusahaan dengan kode emiten SMCB ini berharap pada awal produksinya, pabrik Tuban I mampu berproduksi setengah dari kapasitas totalnya, atau sekitar 850.000 ton.

Rusli bilang pabrik Tuban I baru akan beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2014. Jika telah beroperasi penuh, total kapasitas produksi SMCB tahun depan bertambah menjadi 10 juta ton per tahun. Catatan saja, saat ini, perusahaan itu telah memiliki dua pabrik semen di Narogong, Jawa Barat, dan Cilacap, Jawa Tengah dengan total kapasitas produksi 8,3 juta ton per tahun.

Setelah menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban I, perusahaan itu mulai bersiap membangun pabrik Tuban II yang berkapasitas 1,7 juta ton. "Saat ini, tahap persiapan lahannya sudah dimulai," kata Rusli.

Rencana pabrik Tuban II akan selesai dibangun dan siap beroperasi pada tahun 2015. Rusli bilang, perusahaan telah mengelontorkan investasi sekitar US$ 800 juta untuk membangun dua pabrik ini.

Langkah ekspansi Holcim ini juga dilakukan untuk mendongkrak atau setidaknya mempertahankan pangsa pasar. "Saat ini, pangsa pasar kami 16%. Ke depan, pertumbuhannya minimal mengikuti pertumbuhan industri," jelas Rusli.

Rusli memperkirakan, pertumbuhan industri semen tahun ini bakal sedikit melambat. Pemicunya, tahun ini, ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu inflasi dan kenaikan suku bunga kredit sehingga berdampak pada ekonomi secara keseluruhan.

Makanya, Rusli bilang, SMCB telah menyiapkan strategi untuk mempertahankan pangsa pasar, salah satunya dengan fokus pada pelayanan dan nilai tambah produk.

Hingga semester I-2013, Holcim mampu menjual 4,01 juta ton semen, turun 1,3% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang mencapai 4,08 juta ton. Akibat penurunan penjualan ini, pada semester I-2013, Holcim hanya mampu meraih 14,4% pangsa pasar semen nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×