Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen suku cadang otomotif PT Astra Otoparts Tbk terus melanjutkan pembangunan pabrik anak usaha hasil patungannya, yakni PT Metal Art Astra Indonesia, yang sudah dimulai September 2013 lalu. Jika tak ada aral melintang, pabrik ini siap beroperasi pada Juni 2014.
Direktur PT Astra Otoparts Tbk Robby Sani mengatakan, pembangunan pabrik milik Metal Art sesuai dengan jadwal. Rencananya, pembangunan pabrik ini memakan waktu sembilan bulan. "Perkiraan kami, pada Juni 2014, pabrik ini sudah bisa digunakan," ujarnya, Kamis (7/11).
Catatan saja, Metal Art Astra Indonesia adalah perusahaan patungan antara Astra Otoparts dengan perusahaan asal Jepang, Metal Art. Kelak, pabrik yang dibangun di Karawang, Jawa Barat, yang menelan investasi sekitar US$ 45,3 juta ini bakal memproduksi forging parts untuk mobil seperti crankshaft, gears, dan connecting rod.
Perusahaan berkode emiten AUTO ini terus menggenjot ekspansinya di 2013. Yang terbaru, mulai bulan lalu, melalui anak usahanya yakni Akebono Brake Astra Indonesia, AUTO melakukan ekspor perdana komponen caliper assy untuk Nissan Motor Manufacturing (UK) Ltd. "Kami terus mengekspor komponen untuk Nissan. Saat ini, kami sudah mengirim 20.000 unit per bulan," kata Robby.
Gencarnya ekspansi yang dilakukan tahun ini tentu saja berdampak positif pada pendapatan perusahaan. Hingga kuartal III-2013, AUTO mampu membukukan pendapatan Rp 7,76 triliun, tumbuh 25,97% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Robby bilang, kenaikan pendapatan itu didukung oleh pertumbuhan penjualan di pasar ritel.
Meski begitu, laba bersih perusahaan justru jeblok. Hingga kuartal III-2013, AUTO hanya membukukan laba bersih Rp 645,91 miliar, turun 15,75% dibanding periode yang sama tahun lalu. "Ada kenaikan upah buruh dan kenaikan harga bahan baku karena pelemahan nilai tukar rupiah," ungkap Robby.
Baru-baru ini, beberapa pemerintah daerah telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) untuk 2014. Imbasnya, kemungkinan besaran upah buruh akan naik. Menurut Robby, jika upah buruh naik Rp 200.000, biaya produksi AUTO bakal meningkat Rp 8 miliar per bulan. Saat ini, jumlah pegawai AUTO sekitar 40.000 orang.
Robby yakin, AUTO bisa membukukan kinerja positif tahun ini. "Sampai September, otomotif tumbuh 11% dan pendapatan kami sudah tumbuh lebih dari itu," katanya. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News