kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   14,00   0,08%
  • IDX 8.602   80,24   0,94%
  • KOMPAS100 1.193   12,91   1,09%
  • LQ45 865   7,60   0,89%
  • ISSI 304   4,46   1,49%
  • IDX30 446   2,37   0,53%
  • IDXHIDIV20 515   2,35   0,46%
  • IDX80 134   1,57   1,18%
  • IDXV30 138   1,84   1,35%
  • IDXQ30 142   0,70   0,49%

Pakan ikan mandiri kalah saing


Rabu, 04 Oktober 2017 / 21:40 WIB
Pakan ikan mandiri kalah saing


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakan mandiri untuk ikan belum bisa bersaing dengan pakan ikan pabrikan. "Pembudidaya ikan beralih menggunakan pakan ikan pabrikan," ujar Denny Indrajaja, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) kepada KONTAN (4/10).

Penurunan produksi yang dialami pakan mandiri tidak dirasakan oleh pakan pabrikan. Denny bilang produksi pakan ikan hingga semester satu tahun 2017 mencapai 635.058 ton. Sementara untuk periode yang sama tahun 2016 sebesar 625.000 ton.

Peralihan penggunaan pakan mandiri menjadi pakan pabrikan dinilai Denny disebabkan oleh pakan pabrikan lebih efisien. Meski pakan pabrikan lebih mahal berkisar antara Rp 5.500 per kilogram (kg) sampai Rp 6.500 per kg, pakan pabrikan dinilai lebih tahan lama.

Denny bilang pakan mandiri hanya mampu bertahan seminggu. Sementara pakan pabrikan karena lebih kering dapat bertahan hingga 3 bulan.

Faktor lainnya adalah pemenuhan bahan baku. Denny bilang pakan mandiri kesulitan mendapatkan bahan baku karena pembelian yang dilakukan oleh pakan mandiri masih dalam jumlah sedikit.

Selain itu juga pakan mandiri tidak memiliki tempat penyimpanan bahan baku. Hal itu membuat beban biaya bagi produksi pakan mandiri masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×