kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panen jagung kuartal IV bisa bantu emiten poultry


Kamis, 28 Desember 2017 / 18:01 WIB
Panen jagung kuartal IV bisa bantu emiten poultry


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beban pokok penjualan alias cost of goods sold (COGS) selama ini menekan kinerja PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Namun, kinerja emiten ini berpeluang membaik akibat penurunan harga jagung karena panen periode ini.

Johanes Prasetia, analis BCA Sekuritas melihat, realisasi kinerja pada kuartal IV-2017 MAIN bakal lebih baik lantaran harga pakan akan berbalik manis. Panen pada periode Oktober-Desember bakal meringankan harga jagung.

Tambah lagi, tahun depan lahan jagung kemungkinan besar bakal bertambah hingga 4,57 juta hektare dan akan menstabilkan suplai jagung bagi industri pakan ternak. Dalam jangka panjang, beban emiten seharusnya bakal lebih ringan.

"Sektor pakan akan menjadi faktor penting, volume permintaannya dapat mencapai 0,6 juta ton atau naik 4% year on year pada tahun 2018," papar Johanes dalam riset 28 November lalu. Ia juga melihat peluang yang besar bagi MAIN karena adanya pertumbuhan dalam sektor konsumer, turunnya biaya konsumsi poultry dan agenda MAIN untuk menambah 150-200 kanal distribusi pada tahun 2018.

Pendapatan MAIN hingga kuartal III-2017 masih untung. Pendapatan bersih MAIN mencapai Rp 4,06 triliun, naik 2,46% dibandingkan periode sama tahun lalu di Rp 3,96 triliun.

Sektor yang memberikan sokongan paling besar adalah penjualan pakan yang beri kontribusi hingga 66% pendapatan. Adapun posisi kedua adalah penjualan anak ayam usia sehari alias day old chicken (DOC) sebanyak 18,42% dan posisi ketiga, adalah ayam pedaging yang beri kontribusi 9,6%.

Adeline Solaiman, analis Danareksa Sekuritas melihat, masih ada peluang baik bagi MAIN. Ia memperkirakan pendapatan Malindo tahun depan setidaknya bakal naik 10% year on year lantaran konsumsi masyarakat akan bertambah seiring perbaikan ekonomi nasional dan inflasi yang stabil. Apalagi dalam tahun perpolitikan, kerap terjadi agenda pesta rakyat yang bisa pacu konsumsi ayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×