Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau yang dikenal dengan Alfamart mengalami penurunan pangsa pasar pada 1 Januari 2019 – 31 Maret 2019 sebesar 1% menjadi 30,3% jika dibandingkan 1 Januari 2018 – 31 Maret 2018 berdasarkan Nielsen Retail Audit.
Direktur Utama AMRT Anggara Hans Prawira menjelaskan penurunan itu karena sejak tahun 2018 lalu, AMRT tidak terlalu ekspansif dalam penambahan gerainya. “Sementara kompetitor kami lebih agresif ,” katanya pada Kamis (16/5).
Ketimbang penambahan gerai, Hans mengatakan pihaknya bakal lebih fokus untuk meningkatkan pelayanan digital. AMRT meyakini bahwa ke depan permintaan lewat kanal digital bakal lebih banyak dilirik oleh masyarakat.
Tetapi bukan berarti AMRT tidak menambah gerainya. Tahun ini, AMRT menyiapkan belanja modal Rp 2,2 triliun salah satunya untuk penambahan gerai dan perpanjangan kontrak gerai yang masa sewa tempatnya telah habis. Catatan Kontan.co.id, jumlah gerai baru yang akan dibuka AMRT sebanyak 800 gerai.
Upaya untuk tetap berekspansi walaupun tidak terlalu ekspansif dan memperkuat jaringan digital diharapkan Hans bakal memperkuat pangsa pasar AMRT. Per 31 Maret 2019 AMRT telah memiliki 13.726 gerai Alfamart, 1.441 gerai Alfamidi, 15 gerai Alfamidi Super, dan 41 gerai Lawson.
Dengan total jaringan lebih dari 15.000 gerai itu, Hans yakin AMRT memiliki cakupan yang cukup untuk memperkuat jaringan digital. Saat ini AMRT telah bekerja sama dengan Go-jek lewat layanan Go-mart.
Selain itu, layanan digital Alfacart juga terus dikembangkan sembari menyiapkan produk layanan digital baru yang akan diluncurkan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
